Lebih lanjut, Wafid menerangkan bahwa gempa tersebut berpotensi menyebabkan terbukanya rekahan-rekahan yang dilewati oleh material lumpur di dalam Buni.
Dengan terbukanya rekahan-rekahan tersebut material mud diapir akan mengalami pergerakan naik dan ada penambahan debit material. Namun dengan adanya kompresi dan tekanan tektonik pada area tersebut akan terjadi titik kesetimbangan seperti pada saat sebelum momen kegempaan terjadi.
Adapun fenomena semburan lumpur di Grobogan, Jawa Tengah itu juga dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 6,5 yang terjadi pada di Bawean, Gresik, Jawa Timur Jumat (22/3/024).
"Gempa tersebut menyebabkan sistem migrasi hidrokarbon maupun lumpur menjadi lebih aktif karena adanya bukaan berupa rekahan maupun patahan sebagai akibat adanya gempa dangkal ini," kata Wafid.
Selain itu, gejolak lumpur yang di daerah sekitar Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan adalah karena adanya jalan keluar melewati rekahan yang terbentuk akibat gempa tersebut.
Baca juga: Terungkap, Penyebab Kekuatan Gempa Tuban Bertambah dari M 6,0 Jadi M 6,5
Terkait munculnya fenomena gunung lumpur, Badan Geologi mengimbau kepada agar masyarakat di sekitar area Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan agar tidak panik dan jangan mempercayai berita-berita yang tidak bertanggungjawab serta tidak mendasar
keilmuannya.
Badan Geologi mengaku akan terus memonitor perkembangan fenomena alam tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.