Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Bumi Lisbon 1755, Bencana Alam Besar Pertama di Era Manusia Modern

Kompas.com - 24/03/2024, 08:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu kota Portugal, Lisbon, dulu pernah dilanda bencana alam yang mematikan berupa gempa bumi yang disertai dengan gelombang tsunami pada Sabtu, 1 November 1755.

Saat itu, orang-orang sedang menjalankan ibadah dalam Gereja Katolik dan kemudian gempa bumi mengguncang kota tersebut.

Tepat pada tanggal 1 November tersebut, diperingati sebagai Hari Raya Semua Orang Kudus, yakni suatu perayaan keagamaan yang dilakukan oleh Kekristenan Barat, dilansir dari Britannica.

Hari itu seharusnya menjadi salah satu hari peringatan yang khidmat dengan kebaktian di gereja dan kunjungan ke pemakaman untuk meletakkan bunga.

Namun, guncangan yang dahsyat menghancurkan gedung-gedung publik yang besar dan sekitar 12.000 tempat tinggal.

Penelitian modern menunjukkan, sumber seismik utama adalah patahan dasar laut di sepanjang batas lempeng tektonik Atlantik tengah.

Baca juga: Terungkap, Penyebab Kekuatan Gempa Tuban Bertambah dari M 6,0 Jadi M 6,5

Kronologi gempa bumi di Lisbon pada 1755

Pada 1 November 1755 sekitar pukul 9.40 pagi waktu setempat, bangunan dan tanah mulai berguncang saat tiga rangkaian gempa mengguncang kota dalam kurun waktu 3-6 menit.

Orang-orang di jalanan berhamburan ke berbagai arah saat kepanikan melanda, dilansir dari IFL Science, Kamis (14/3/2024).

Beberapa orang bahkan melarikan diri ke dermaga, sementara yang lainnya berlindung di rumah mereka.

Namun, karena hari itu adalah hari raya, banyak orang yang sudah memadati gereja-gereja untuk menghadiri misa.

Bangunan-bangunan tua dari abad pertengahan di kota itu juga tidak dirancang untuk menahan guncangan, sehingga banyak yang runtuh, melukai, bahkan menewaskan para jemaah.

Pada saat yang sama, kebakaran terjadi di seluruh kota lantaran api yang digunakan untuk memasak dan lentera atau lilin (terutama di gereja-gereja) terjatuh.

Ketika api mulai membesar, api dengan cepat menyebar ke bangunan lain akibat terbawa angin.

Menurut laporan saksi mata Pendeta Charles Davy yang berada di kota pada saat itu, gempa tersebut membuat kota diselimuti debu yang menggelapkan langit.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa udara dipenuhi dengan suara orang-orang yang berteriak "Misericordia meu Dios! (Kasihanilah aku, Tuhan!)".

Baca juga: Video Viral Banjir Wine di Portugal, Ini Penyebabnya

Halaman:

Terkini Lainnya

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com