Senada, dosen dan ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo menyampaikan, konsumsi suplemen hanya bersifat pencegahan agar tidak terjadi defisiensi.
Sebagai contoh, minum tablet tambah darah bertujuan agar tidak terjadi kekurangan zat besi yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin.
"Barangkali zat besi pada makanan kurang, sehingga perlu ditambah tablet penambah darah," jelas Toto, saat dikonfirmasi terpisah, Selasa.
Toto melanjutkan, konsumsi tablet tambah darah sebenarnya harus disertai indikasi apakah hemoglobin rendah atau tidak.
Jika kadar hemoglobin laki-laki maupun perempuan di atas 12 gram per desiliter (gram/dL), menurutnya, tidak akan bertambah meski telah banyak mengonsumsi suplemen.
"Tapi andai kata iya hemoglobinnya di bawah 12 gram/dL (kurang hemoglobin) wajib untuk mengonsumsi secara rutin," jelasnya.
Toto mengungkapkan, makan makanan bergizi seimbang saat berbuka dan sahur sebenarnya efektif untuk mencegah lemas selama Ramadhan.
Sebab, kebutuhan tubuh akan nutrisi harian seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral, serta air umumnya sudah tercukupi.
"Kalau tidak terindikasi sesungguhnya lebih baik makan makanan yang segar saja, itu lebih bagus," ucapnya.
Beberapa makanan kaya zat besi yang dapat dikonsumsi saat sahur atau buka, antara lain bayam, tahu, serta tempe.
"Tetapi harus ada sayur dan buah karena mereka zat nonheme, bisa dicerna bila ada vitamin C," ungkap Toto.
Sementara itu, dikutip dari Healthline, sejumlah bahan pangan tinggi zat besi untuk sahur dan berbuka, meliputi: