Keterbatasan yang dialami juga tidak membuat Paul Alexander berhenti melanjutkan pendidikan dan berkarier secara profesional.
Dilansir dari People, Paul lulus dari sekolah menengah di Dallas pada usia 21 tahun. Dia menjadi orang pertama yang lulus tanpa menghadiri kelas secara fisik.
Paul lalu berkuliah di Southern Methodist University. Pada 1984, ia memperoleh gelar sarjana hukum dari University of Texas di Austin.
Setelah lulus, Paul menjadi pengacara di Dallas dan Fort Worth. Dia menghadiri sidang menggunakan kursi roda yang dimodifikasi agar tubuhnya tegak meski masih menggunakan paru-paru besi. Dia menjadi pengacara di ruang sidang selama 30 tahun.
Tak hanya itu, Paul mempelajari teknik pernapasan selama setahun yang memungkinkannya bernapas sendiri tanpa paru-paru besi selama tiga menit pada 2020.
Keberhasilannya bernapas tanpa paru-paru besi itu membuat Paul mendapatkan seekor anjing sebagai hadiah.
Baca juga: Kisah Tsutomu Yamaguchi, Diklaim Pria Paling Beruntung Usai Selamat dari Bom Hiroshima-Nagasaki
Diberitakan CNN, momen tersebut dia abadikan sebagai buku otobiografi yang ditulis sendiriberjudul “Three Minutes for a Dog: My Life in an Iron Lung”.
Pada 2022, Paul mengatakan dirinya sedang mengerjakan buku kedua. Dia menulis menggunakan pena yang menempel pada tongkat plastik. Tongkat ini lalu dimasukkan ke mulutnya untuk menekan tombol keyboard.
“Saya punya beberapa mimpi besar. Saya tidak akan menerima keterbatasan mereka dari siapa pun. Hidup saya luar biasa," katanya.
Pada Januari 2024, Paul mulai membagikan kisahnya lewat akun media sosial TikTok miliknya. Akun itu bahkan mendapatkan 300.000 pengikut dan videonya disukai lebih dari 4,5 juta kali.
Berkat perjuangannya, Guinness World Record memberikannya penghargaan sebagai pasien paru-paru besi yang hidup paling lama dalam sejarah pada Maret 2024.
Baca juga: Penyakit Polio: Penyebab, Gejala, Penularan dan Cara Pencegahannya
Selama tahun-tahun terakhir hidupnya, Paul hampir selalu beraktivitas menggunakan mesin seberat 300 kg.
Pada 26 Februari 2024, manajer media sosial Paul menyatakan lewat video TikTok bahwa pria itu telah dilarikan ke ruang gawat darurat setelah dinyatakan positif Covid-19 pada minggu sebelumnya.
Menurut sang manajer, kondisi itu sangat berbahaya bagi Paul.
“Untungnya mereka punya paru-paru besi di rumah sakit hanya untuknya dan dia bisa pulang akhir pekan ini, tapi sayangnya, dia masih lemah,” lanjut sang manajer.