Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Tawuran Geng "Ladyboy" Thailand dan Filipina di Bangkok

Kompas.com - 07/03/2024, 21:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Pecah keributan

Kemudian, sekitar pukul 03.30 pagi waktu Thailand, ada petugas polisi yang berjumlah lebih dari sepuluh orang tiba untuk membuat perimeter di sekitar hotel dan mengawal dua orang Filipina yang pertama keluar di tengah-tengah keributan.

Meskipun ada permintaan dari Polisi Thailand yang disampaikan melalui pengeras suara untuk menghindari kekerasan, situasi dengan cepat berubah menjadi kekacauan ketika kelompok Thailand mulai melemparkan botol ke arah orang-orang Filipina yang baru datang.

Beberapa anggota kelompok Thailand menerobos garis polisi dan secara fisik menyerang kelompok Filipina, yang mengenakan hoodie putih dan kacamata hitam.

Polisi berjuang untuk menahan kekerasan, yang memuncak ketika kelompok Thailand menyeret orang-orang Filipina ke depan hotel untuk melanjutkan penyerangan.

Pada akhirnya, polisi berhasil turun tangan dan menahan para penyerang dan korban, membawa mereka ke Kantor Polisi Lumpini. 

Baca juga: Kenapa Thailand Masih Bisa Ekspor Beras meski Dilanda El Nino?

Korban luka 

Sementara itu, pada Rabu (6/3/2024), Departemen Luar Negeri Filipina melaporkan ada empat orang Filipina yang terluka setelah terlibat dalam tawuran dengan ladyboy Thailand tersebut.

Wakil Sekretaris Departemen Luar Negeri Filipina Eduardo Jose de Vega mengatakan, tiga dari empat korban warga Filipina menderita goresan dan memar, dikutip dari Manila Standard, Kamis (7/3/2024).

Kendati demikian, satu korban warga Filipina lainnya bukan bagian dari kelompok tersebut dan hanya menjadi pengamat di hotel tempat tiga orang lainnya menginap.

Dee Vega mengatakan, korban tersebut menderita luka di kepala dan wajah.

Saat ini, De Vega mengatakan tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap keempat pelancong asal Filipina tersebut karena interogasi masih berlangsung.

Pernyataan mereka dan warga Thailand masih akan diverifikasi melalui video CCTV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com