Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Tawuran Geng "Ladyboy" Thailand dan Filipina di Bangkok

Kompas.com - 07/03/2024, 21:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lini media sosial diramaikan dengan unggahan video yang memperlihatkan tawuran antara ladyboy Thailand d anFilipina yang disebutkan karena perebutan wilayah.

Salah satu akun yang mengunggah video tersebut adalah akun media sosial X (Twitter) @kegblgnunfaxxx, Rabu (6/3/2024).

"Tawuran bermula saat seorang warga Filipina ladyboy bertengkar dengan ladyboy Thailand. Para ladyboy Thailand kesal dengan kelakuan pendatang baru, bertingkah seperti mafia, dan ingin menguasai wilayah tersebut," bunyi keterangan unggahan tersebut. 

Ladyboy adalah sebutan untuk pria yang berperilaku dan berpakaian seperti wanita. Istilah ini juga merujuk pada pria Thailand yang mengubah dirinya menjadi transgender.

Lantas, bagaimana duduk perkara tawuran antara dua kelompok ladyboy tersebut?

Baca juga: Thailand Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi mulai Akhir 2024, Ada Sanksi dan Denda

Duduk perkara tawuran ladyboy Thailand dan Filipina

Tawuran antar kelompok ladyboy Thailand dengan ladyboy Filipina itu terjadi di hotel Sukhumvit Soi 11, Bangkok, Thailand pada Senin (4/3/2024) malam.

Dilansir dari The Thaiger, tawuran bermula ketika seorang ladyboy Thailand diserang dan disebutkan dirampok oleh kelompok yang terdiri dari sekitar 20 ladyboy Filipina.

Namun, ketegangan meningkat ketika kelompok ladyboy Thailand menuntut keadilan dan menyebabkan kekacauan di lokasi tersebut.

Akibatnya, hal tersebut turut mengundang kehadiran polisi dalam jumlah besar dari Kantor Polisi Lumpini untuk mengamankan tempat kejadian dan berusaha untuk menegosiasikan kedua kelompok tersebut.

Kebuntuan semakin meningkat ketika kelompok Thailand, yang berjumlah ratusan orang, menolak untuk mundur dan menduduki tempat di depan hotel tempat kelompok Filipina menginap.

Pertemuan tersebut berlanjut hingga Selasa (5/3/2024) dini hari, dengan kelompok Thailand meneriakkan "Thailand!" dan "Keluar!".

Di sisi lain, kelompok Filipina yang terintimidasi oleh ladyboy Thailand menolak untuk meninggalkan tempat tersebut.

Baca juga: Salah Satu Pengeroyok yang Tewaskan Waria di Kupang adalah Anak Anggota DPRD

Halaman:

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com