Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata KPU DIY soal Lonjakan Suara PSI, Data di TPS dan Sirekap Berbeda

Kompas.com - 05/03/2024, 13:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet di media sosial X, dulunya Twitter menyoroti lonjakan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di laman Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemilu2024.kpu.go.id.

Dalam unggahan tersebut, pemilik akun @overgassedmk12 membandingkan perolehan suara PSI di formulir C Hasil tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah daerah di DIY dengan laman KPU.

Hasilnya, ia melihat adanya perbedaan di mana suara PSI di laman KPU atau Sirekap lebih banyak dari C Hasil.

"Aku ngumpulinnya (dengan cara) cocokin dari kabupaten/kecamatan/kelurahan yang banyak suara PSI. Setelah itu cari TPS yang suaranya PSI banyak. Lalu itu lihat C Hasilnya dulu baru dicocokin sama yang di Sirekapnya," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Menurutnya, data yang mengalami anomali itu cenderung ditunjukkan dengan perolehan suara partai yang besar tetapi perolehan suara calon legislatif (caleg) dari partai tersebut kecil.

"Salah satu tandanya itu di, Sirekap yang milih partai banyak tapi suara untuk caleg tertentu dikit. Tapi tidak selalu, hanya kebanyakan dari yang aku liat begitu,"

Dia menambahkan, hal tersebut berbeda apabila C Hasil sudah banyak yang memilih caleg tertentu,

"Contohnya di Berbah sama beberapa daerah tertentu di Gunungkidul banyak yang milih Aishah Gray, itu datanya di C Hasil dengan Sirekap cocok dan tidak ada kenaikan," tegas dia.

Kompas.com telah mendapat izin untuk menggunakan utas yang membandingkan perolehan suara penggelembungan PSI di sejumlah wilayah DIY. Berikut rinciannya:

TPS 026 Sidoagung, Godean, Sleman, DIY

  • Web KPU: 35 suara
  • C Hasil: 4 suara

TPS 032 Wukirsari, Cangkringan, Sleman, DIY

  • Web KPU: 34 suara
  • C Hasil: 5 suara

TPS 004 Purwomartani, Kalasan, Sleman, DIY

  • Web KPU: 23 suara
  • C Hasil: 3 suara

Selain itu, pengunggah juga melampirkan data perolehan suara PSI di Gunungkidul dan Kulon Progo.

Baca juga: Merunut Awal Mula Suara PSI yang Tiba-tiba Naik Drastis...

Penjelasan KPU DIY

Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi mengatakan, pihaknya telah mengetahui adanya dugaan penggelembungan suara PSI di wilayahnya.

Menurutnya, perolehan suara PSI yang ditayangkan di Sirekap memang masih banyak kekeliruan sehingga membutuhkan perbaikan.

Namun, Ahmad memastikan bahwa pihaknya sudah mengecek hasil rekapitulasi manual di TPS yang disebutkan.

Hasilnya, semua angka masih sesuai dengan perolehan suara saat pemungutan suara pada 14 Februari.

”Hal ini sudah diklarifikasi oleh KPU kabupaten/kota, dicek itu dan tidak ada. Tidak ada penggelembungan suara partai tertentu di DIY,” kata dia, dilansir dari Kompas.id.

Ahmad mengatakan, hasil rekapitulasi yang menjadi patokan perolehan suara adalah hasil rapat pleno berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional, bukan data Sirekap.

Selama rapat pleno di tingkat kecamatan itu, mereka akan membuka hasil suara di tiap TPS satu per satu. Kemudian dicocokkan dengan formulir C salinan yang dipegang saksi.

Hal itu selanjutnya akan menjadi dasar rekapitulasi di tingkat kecamatan.

Proses rekapitulasi berjenjang itu juga dihadiri saksi dari partai politik, calon presiden-wakil presiden, calon legislatif, hingga pengawas pemilu.

Baca juga: Berpeluang Tak Lolos Parlemen, Minimnya Figur Kunci Dinilai Jadi Penghambat Jokowi Effect di PSI

Bawaslu: penggelembungan suara sudah dikoreksi

Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY Mohammad Najib mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan penelusuran terkait dugaan penggelembungan suara PSI itu.

”Setelah kami cek di lapangan, beberapa data yang dianggap penggelembungan itu sudah dikoreksi ketika rekapitulasi di level kecamatan,” kata dia, masih dari sumber yang sama.

Najib tidak menampik bahwa data Sirekap yang dijadikan dasar dugaan penggelembungan itu memang banyak terdapat anomali.

Menurutnya, hal ini bisa terjadi karena ada masalah terkait pembacaan sistem Sirekap terhadap foto hasil penghitungan suara yang diunggah.

”Jadi, rekapitulasi yang akuntabel, yang bisa dipertanggungjawabkan, adalah rekapitulasi manual karena bisa dikroscek kemudian dikoreksi kalau ada kesalahan, bukan Sirekap,” tuturnya.

Dalam rekapitulasi suara tingkat Provinsi DIY yang dibacakan untuk wilayah Sleman, Senin (4/3/2022), perolehan suara PSI sebanyak 22.392 suara pada pemilihan anggota DPR. Jumlah itu mencakup 3,25 persen dari total suara sah.

Namun dari laman pemilu2024.kpu.go.id, berdasarkan data terkini per 5 Maret 2024 pukul 11.14 WIB, PSI tercatat mendapat 7.650 suara atau 3,54 persen di Sleman. Jumlah itu berdasarkan suara yang telah masuk dari 1.839 TPS dari total 3.457 TPS di Sleman atau 53,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com