Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Sebut Beberapa Wilayah Sering Dilanda Petir, Ini Kata BMKG

Kompas.com - 01/03/2024, 19:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa warganet menyebutkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia belakangan sering dilanda petir.

Penelusuran Kompas.com, Jumat (1/3/2024), hal tersebut ramai dibicarakan warganet di X sejak Selasa (27/2/2024).

Akun @encepdenis menyebutkan, kemunculan petir di wilayah Lampung dan Jawa bagian barat dihasilkan oleh thunderstorm atau badai guruh.

Sementara itu, akun @shuamoll mengaku takut ketika di rumah sendirian karena terjadi banyak petir.

"banyak petir kenceng bgt sampe kebangun," cuit @jualrendangbasi.

"ujan nih, banyak petir malah," kata warganet yang lain.

Baca juga: Warga Rekam 2 Matahari di Mentawai, Ini Kata BMKG tentang Matahari Kembar

Penjelasan BMKG

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto buka suara menanggapi cuitan warganet yang menyebutkan sejumlah wilayah di Indonesia sering dilanda petir beberapa waktu terakhir.

Ia mengatakan, banyaknya petir muncul karena Indonesia sedang memasuki masa pancaroba yang menyebabkan cuaca ekstrem.

"Cuaca ekstrem berpotensi memicu hujan lebat hingga ekstrem, hujan disertai kilat dan petir, atau hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai puting beliung, ujar Guswanto kepada Kompas.com, Jumat (1/3/2024).

Menurut Guswanto, petir terjadi karena awan konvektif (awan hasil proses konveksi akibat pemanasan radiasi surya) bergerak di atas permukaan tanah, lalu muatan negatif yang kuat di awan menarik muatan positif di dalam tanah.

"Muatan positif tersebut dapat berpindah ke benda tertinggi, seperti pohon, tiang telepon, atau atap rumah," jelas dia.

Baca juga: Februari Akan Berakhir, Kapan Indonesia Masuk Musim Kemarau?

Cuaca ekstrem berpotensi berlanjut hingga 8 Maret 2024

Lebih lanjut Guswanto menjelaskan, Indonesia masih berpotensi diterjang cuaca ekstrem hingga Jumat (8/3/2024).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan cuaca ekstrem, salah satunya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) yang saat ini memasuki fase 3 di Samudera Hindia bagian timur.

Fenomena tersebut diprediksi akan memasuki wilayah Indonesia dimulai dari bagian barat dan bergerak ke timur.

Selain itu, datangnya cuaca ekstrem hingga 8 Maret 2024 juga dipicu oleh aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di sebagian wilayah Indonesia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com