"Meski kecil, unsur tumbuhan juga diperlukan oleh satwa karnivora untuk membantu proses pencernaannya dan metabolismenya yang didominasi unsur hewani berupa daging," ungkap dia.
Selain itu, ia menilai bahwa kucing besar lain seperti macan tutul dan macan dahan juga mungkin bisa memakan durian.
Sebaliknya, singa kemungkinan tidak makan durian mengingat habitat aslinya di sabana Afrika.
Baca juga: Ramai Jadi Perbincangan, Mengapa Raja Hutan Itu Singa dan Bukan Harimau?
Namun, dosen kedokteran hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo mengatakan bahwa harimau adalah karnivora sejati.
"Harimau adalah obligate carnivore alias karnivora sejati di mana secara fisiologis sistem pencernaan tidak dapat mencerna plant matter," ucap Slamet saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
"Sistem pencernaannya enzimatik dan khusus untuk mencerna daging atau protein," imbuhnya.
Ia menilai, harimau mendekati durian bisa jadi karena mereka penasaran dengan cara mengendus-endusnya.
Diketahui, harimau adalah salah satu spesies marga kucing (Felidae) yang memiliki indra penglihatan dan penciuman yang berkembang baik.
"Saat mencium aroma tertentu yang tidak biasanya, harimau akan curious, penasaran, ingin tahu, mengendus-endus, tapi tidak akan memakannya," tuturnya.
"Berbeda dengan gajah, monyet, dan babi hutan yang akan memakan durian tersebut," sambungnya.
Baca juga: Disebut Sengaja Dibuat untuk Hiburan, Benarkah Harimau Putih Merupakan Kelainan Genetik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.