Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Puting Beliung dan Tornado, Kenali Tanda-tanda Kemunculannya

Kompas.com - 23/02/2024, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bencana alam berupa pusaran angin kencang kerap melanda berbagai wilayah Indonesia.

Di Indonesia, masyarakat umumnya menyebut pusaran angin kencang itu dengan istilah puting beliung.

Embusan puting beliung dan tornado sama-sama menimbulkan kerusakan parah pada rumah, pepohonan, atau bagunan lain yang berada di sekitar wilayah terdampak.

Lantas, apa sebenarnya perbedaan antara angin puting beliung dan tornado?

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Puting Beliung Terjang Rancaekek dan Jatinangor, Jawa Barat


Perbedaan puting beliung dan tornado

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puting beliung adalah udara yang bergerak dengan cepat dan bertekanan tinggi.

Sementara tornado adalah angin berpusar yang berbentuk spiral, serta disertai turunnya gumpalan awan yang berbentuk corong dan dapat menimbulkan kerusakan.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puting beliung merupakan sebutan lokal untuk tornado dengan skala kecil yang terjadi di Indonesia.

Berikut rincian perbedaan puting beliung dan tornado:

Baca juga: BRIN Pastikan Angin Kencang di Rancaekek Bukan Tornado, Ini Penjelasannya

Puting beliung

Dilansir dari laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, puting beliung terjadi saat awan Cumulonimbus bergerak dengan kecepatan 30-50 knots (56-92 km).

Dalam kondisi itu, arus udara di dalam awan bergesekan naik dan turun sampai membentuk pusaran angin. Puting beliung umumnya terjadi saat musim pancaroba, baik siang maupun sore hari.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, angin puting beliung berputar dengan kecepatan maksimal 63 kilometer per jam dan bergerak lurus selama maksimal lima menit.

Skala wilayah embusan puting beliung berkisar 5-10 km. Luas skalanya setara dengan diameter awan induk penyebab angin tersebut yakni kumulonimbus.

Puting beliung terjadi dalam kecepatan angin skala FO <117 km per jam. Angin dengan kecepatan ini menyebabkan kerusakan ringan pada cerobong asap, pepohonan, dan papan penunjuk jalan.

Baca juga: BMKG: Daerah Berpotensi Angin Puting Beliung 22-25 Februari 2024 dan Upaya Mitigasinya

Tornado

Sebaliknya, diberitakan Kompas.com (1/6/2023), tornado terbentuk ketika udara yang hangat dan lembap bertabrakan dengan udara yang dingin dan kering.

Perputaran udara akan menyedot udara hangat dan lembap ke atas membentuk awan corong spiral. Sementara udara kering dan dingin disalurkan ke tanah memengaruhi kecepatannya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com