“Tidak ada masalah keamanan di Wellington di Auckland. Tadi pagi sempat ada kepadatan di TPS Auckland, tapi secara umum tidak ada masalah keamanan," ujar Ketua PPLN Wellington Ridwan, dilansir dari Kompas TV (10/2/2024).
Menurutnya, WNI di sana antusias menggunakan hak suaranya terutama yang mengirimkan surat suara pencoblosan lewat pos.
Namun, mereka sempat terkendala saat ada sekitar 500 WNI terdaftar berganti alamat rumah, sehingga surat suara gagal dikirim.
Baca juga: Bawaslu Petakan 7 Potensi Kerawanan di TPS Pemilu 2024, Ada Netralitas dan Kendala Internet
Sekitar 36 ribu pemilih melakukan pemungutan suara di kota-kota besar Australia seperti Canberra, Sydney, dan Melbourne, pada Sabtu (10/2/2024).
Diberitakan Antara, pemilih di ibu kota Australia memberikan suaranya di Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) 2 yang disiapkan PPLN di dalam kompleks KBRI Canberra.
Tak hanya mencoblos surat suara saja, pihak KBRI juga turut meramaikan hari pemungutan suara dengan menggelar pasar yang menjual masakan asli Indonesia. Pasar ini juga menyediakan pojok selfie untuk pemilih dan warga negara asing.
Baca juga: Kenali Perbedaan Quick Count dan Real Count dalam Pemilu
Pemungutan suara di Riyadh, Arab Saudi dilaksanakan, pada Jumat (9/2/2024) di KBRI Riyadh, mulai pukul 08.00-20.30 waktu setempat.
"Walaupun cuaca cukup dingin di Riyadh, namun para calon pemilih terlihat sudah mulai datang ke lokasi TPSLN sejak pukul 06.45," ujar Ketua PPLN Riyadh, Tatang Muhtar, dikutip dari Kompas.com (11/2/2024).
PPLN Riyadh menyebut jumlah pemilih membeludak meski pemungutan suara berlangsung sampai malam. WNI di Riyadh juga dapat mengirimkan surat suara lewat pos atau Kotak Suara Keliling (KSK) yang ada di 11 kota.
KBRI Warsawa di Polandia mengadakan pemungutan suara pada Sabtu (10/2/2024). Kegiatan berjalan tertib, lancar, dan diikuti banyak WNI yang antusias.
Padahal, dilansir dari Antara, WNI dari berbagai kota di Polandia harus menempuh perjalanan jauh berjam-jam untuk mencapai gedung KBRI Warsawa.
Pemilu dimulai dari pagi diprioritaskan untuk WNI yang masuk Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN). WNI di Daftar Pemilih Sementara Luar Negeri (DPSLN) mencoblos sore hari. Sementara WNI yang sulit datang ke TPS dapat mengirimkan surat suara lewat pos.
Baca juga: Antrean Pemilu WNI di KL Malaysia Berjubel dan Tidak Kondusif, Ini Kesaksian Pemilih
Diberitakan Kompas.com (11/2/2024), antrean terjadi karena pihak PPLN Kuala Lumpur mengumumkan WNI bisa mencoblos meski belum masuk DPT dan tinggal membawa KTP aktif.
Para WNI yang antre juga kerap terlibat aksi saling dorong sampai menyebabkan pagar pembatas roboh. Ada juga beberapa pemilih yang pingsan.