Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak di Palembang Aniaya Orangtua Usai Nonton Debat Capres

Kompas.com - 08/02/2024, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang anak di Kota Palembang, Sumatera Selatan menganiaya kedua orangtuanya karena beda pendapat usai menonton debat calon presiden (capres) pada Minggu (4/2/2024).

Hal tersebut diketahui dari unggahan akun Instagram @plglipp.id, pada Rabu (7/2/2024).

Disebutkan penganiayaan terjadi di Jalan KH Azhari, Lorong Keramat Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang pada Minggu pukul 22.00 WIB.

Penganiayaan dipicu pelaku yang merasa emosi dengan kedua orangtuanya dan beda pendapat setelah menonton debat capres.

"Penganiayaan itu terjadi setelah mereka menonton debat capres terakhir yang ditayangkan langsung di televisi," tulis pengunggah.

Baca juga: Ramai Dugaan Mahasiswa Universitas Brawijaya Dianiaya 9 Kakak Tingkatnya, Ini Penjelasan Polresta Malang

Penjelasan Polrestabes Palembang

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah mengonfirmasi adanya peristiwa seperti dalam unggahan tersebut. 

Menurut Haris, penganiayaan dilakukan oleh Adi (28) kepada kedua orangtuanya, yakni M (49) dan ND (45).

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan oleh M yang merupakan suami ND sekaligus ayah Adi pada Senin (5/2/2024) ke Polrestabes Palembang.

Meski begitu, Haris membantah pemicu penganiayaan disebabkan oleh beda pendapat antara orangtua dengan ayah setelah menonton debat capres.

Penganiayaan dipicu oleh Adi yang tidak terima dengan perkataan dan perlakuan kedua orangtuanya di rumah.

"Tidak ada sama sekali unsur perdebatan pemilihan paslon capres dan cawapres menurut keterangan pelapor dan korban," ujar Haris kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Viral, Twit Oknum Prajurit TNI AL Keroyok Pengemudi Mobil di Jakarta, Ini Penjelasan Kadispen

Pemicu penganiayaan

Haris menjelaskan, penganiayaan bermula ketika M dan Adi menonton televisi di rumah. M kemudian menyuruh Adi untuk tidur karena keesokan harinya pelaku harus mengantarkan anaknya ke sekolah.

"Dikhawatirkan nanti terlambat bangun, tetapi anaknya tidak mau tidur," kata Haris.

Setelah itu, ND memutuskan untuk mematikan televisi dan lampu di rumah. Tindakan ini menyebabkan Adi marah dan melontarkan perkataan tidak menyenangkan kepada kedua orangtuanya.

"'Tidak bisa apa tunggu sebentar lagi, sengsara sekali jadi orang miskin, enaknya jadi orang kaya itulah'," ujar Haris menirukan perkataan Adi.

Baca juga: Beda Andika Perkasa dan TNI soal Dugaan Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Halaman:

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com