Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kembali "Closing Statement" Ketiga Capres dalam Debat Terakhir Pilpres 2024...

Kompas.com - 05/02/2024, 12:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Selanjutnya, ia mengingatkan pentingnya kerukunan, persatuan, dan kekeluargaan di antara semua unsur dan kalangan bangsa Indonesia, terutama kerukunan di antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Selain itu, Prabowo menyatakan bahwa pihaknya bertekad untuk menghapuskan kemiskinan, kelaparan, kekurangan gizi, serta mengurangi angka kematian ibu-ibu yang melahirkan di Indonesia.

"Kita sekarang fokus. Musuh kita adalah kemiskinan, musuh kita adalah kelaparan, musuh kita adalah kesulitan rakyat. Harus kita atasi, kita membangun Indonesia kuat, adil, makmur. Aman untuk semua, adil untuk semua, makmur untuk semua," kata Prabowo.

Baca juga: Media Asing Soroti Sinyal Jokowi yang Dukung Prabowo di Pilpres 2024

3. Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Sementara itu, dalam pernyataan penutupnya, Ganjar yang didampingi Mahfud MD, meneruskan kritik dari sejumlah tokoh, termasuk aktivis kampus yang menyatakan keresahannya terkait netralitas pemerintah dalam Pilpres 2024.

"Tentu saja keresahan yang muncul baik dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Franz Magnis, Goenawan Mohammad dan kampus-kampus mesti menjadi catatan kita bersama bahwa kita dalam konteks ber-Indonesia, berbudaya semua harus dalam koridor yang baik," kata Ganjar.

Ia mengatakan, selama Ganjar-Mahfud berkeliling Indonesia, ada tiga hal penting yang menjadi perhatiannya.

Mulai dari kekecewaan terhadap pemimpin, fasilitas kesehatan yang tidak terpenuhi, pendidikan yang tidak inklusi, hingga lapangan kerja yang tidak bisa menjangkau lebih banyak orang.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung terkait dengan politik demokrasi di Indonesia yang harus dijaga dengan baik dan melawan adanya politik dinasti.

"Kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statement-nya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia, sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu, yang mengutamakan kepentingan keluarga menjadi di atas kepentingan segalanya," sambungnya.

Capres nomor urut 3 itu juga mengutip pernyataan Presiden Jokowi pada debat Pilpres 2019 terkait calon pemimpin yang perlu dipilih.

"Lima tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Pak Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, yang punya rekam jejak pelanggaran HAM, yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi, saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan," ungkap Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com