Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Kembali "Closing Statement" Ketiga Capres dalam Debat Terakhir Pilpres 2024...

Calon presiden (capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat terakhir itu.

Debat yang berlangsung selama 150 menit itu mengusung tema mengenai kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

Pada sesi terakhir debat, semua capres diberi kesempatan untuk menyampaikan pernyataan penutup dan ajakan untuk memilih mereka.

Berikut pernyataan penutup (closing statement) dari ketiga capres:

Penyataan penutup dari capres di debat kelima

1. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menympaikan pernyataan penutupnya dengan penekanan kalimat bahwa "negara tidak berdagang dengan rakyat".

Didampingi dengan cawapresnya, Muhaimin Iskandar, Anies menceritakan bahwa ia telah berkeliling Indonesia selama satu tahun lebih untuk mengunjungi masyarakat.

"Setiap berjabat tangan, setiap pelukan, membawa pesan. Pesan yang mereka sampaikan sebagai titik kami ingin Indonesia yang lebih baik, kami ingin Indonesia yang lebih adil," ucap Anies.

Selain itu, Anies juga menyinggung terkait kekuasaan yang perlu memiliki sifat welas asih atau cinta kasih.

Pihaknya juga berjanji akan melawan dan mengentaskan ketimpangan yang terjadi di Indonesia.

“Kami akan tegaskan, negara tidak berdagang dengan rakyat, negara tidak pelit dengan rakyat, negara tidak berpaling dari yang papa, negara yang penuh cinta kasih kepada semuanya, negara yang hadir dengan perasaan yang halus, yang rahman, yang rahim kepada semua merangkul,” tuturnya.

“Dengan perasaan cinta sebagai orang tua bagi anak-anaknya, sebagai abah bagi anak-anaknya semua, yang mencintai semua dengan sepenuh hati, memperhatikan yang paling bawah untuk meningkatkan kesejahteraannya,” sambungnya.

2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Dalam pernyataan penutupnya, Prabowo yang didampingi oleh cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka menyatakan permintaan maaf kepada kedua pasangan calon lainnya dan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kita baru saja beberapa bulan ini melaksanakan kampanye yang penuh dengan semangat, penuh dengan kontestasi, kadang-kadang penuh dengan kata-kata yang keras. Tetapi, iktikad kita baik. Saya kira tiga paslon semuanya ingin yang terbaik untuk rakyat Indonesia," ujar Prabowo.

"Karena itu, saya atas nama Prabowo-Gibran dan atas nama KIM, minta maaf kepada paslon 1 Pak Anies-Muhaimin dan paslon 3 Pak Ganjar-Mahfud, seandainya dalam kampanye ini ada kata-kata kami atau perbuatan kami yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," katanya melanjutkan.

Selanjutnya, ia mengingatkan pentingnya kerukunan, persatuan, dan kekeluargaan di antara semua unsur dan kalangan bangsa Indonesia, terutama kerukunan di antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Selain itu, Prabowo menyatakan bahwa pihaknya bertekad untuk menghapuskan kemiskinan, kelaparan, kekurangan gizi, serta mengurangi angka kematian ibu-ibu yang melahirkan di Indonesia.

"Kita sekarang fokus. Musuh kita adalah kemiskinan, musuh kita adalah kelaparan, musuh kita adalah kesulitan rakyat. Harus kita atasi, kita membangun Indonesia kuat, adil, makmur. Aman untuk semua, adil untuk semua, makmur untuk semua," kata Prabowo.

3. Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Sementara itu, dalam pernyataan penutupnya, Ganjar yang didampingi Mahfud MD, meneruskan kritik dari sejumlah tokoh, termasuk aktivis kampus yang menyatakan keresahannya terkait netralitas pemerintah dalam Pilpres 2024.

"Tentu saja keresahan yang muncul baik dari Gus Mus, Muhammadiyah, Romo Franz Magnis, Goenawan Mohammad dan kampus-kampus mesti menjadi catatan kita bersama bahwa kita dalam konteks ber-Indonesia, berbudaya semua harus dalam koridor yang baik," kata Ganjar.

Ia mengatakan, selama Ganjar-Mahfud berkeliling Indonesia, ada tiga hal penting yang menjadi perhatiannya.

Mulai dari kekecewaan terhadap pemimpin, fasilitas kesehatan yang tidak terpenuhi, pendidikan yang tidak inklusi, hingga lapangan kerja yang tidak bisa menjangkau lebih banyak orang.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung terkait dengan politik demokrasi di Indonesia yang harus dijaga dengan baik dan melawan adanya politik dinasti.

"Kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statement-nya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia, sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu, yang mengutamakan kepentingan keluarga menjadi di atas kepentingan segalanya," sambungnya.

Capres nomor urut 3 itu juga mengutip pernyataan Presiden Jokowi pada debat Pilpres 2019 terkait calon pemimpin yang perlu dipilih.

"Lima tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Pak Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, yang punya rekam jejak pelanggaran HAM, yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi, saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan," ungkap Ganjar.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/05/124500765/melihat-kembali-closing-statement-ketiga-capres-dalam-debat-terakhir

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke