Seseorang yang melewatkan sarapan di pagi hari akan menyebabkan kadar kortisol di dalam tubuh akan meningkat.
Diketahui, kortisol adalah hormon yang bisa memicu seseorang menjadi stres secara emosional dan fisik.
“Segala bentuk pembatasan makanan, termasuk melewatkan sarapan, merupakan salah satu bentuk stres mental dan tubuh,” tutur Young.
“Agar sistem saraf Anda dapat diatur, ia membutuhkan nutrisi yang cukup. Jadi, ketika Anda melewatkan sarapan, tubuh Anda cenderung mengalami keadaan disregulasi, seperti melawan-atau-lari, yang disertai dengan kecemasan, peningkatan detak jantung, dan peningkatan detak jantung. dan mudah tersinggung,” sambungnya.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Susu Oat Setiap Hari?
Melewatkan sarapan saat tubuh dikondisikan untuk menerima kalori di pagi hari dapat menimbulkan efek kontraproduktif pada metabolisme.
Tubuh seseorang yang secara otomatis menyesuaikan diri dengan memperlambat laju metabolisme, akan berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan.
Hal itu dikarenakan kemampuan tubuh akan menggunakan dan menyimpan energi secara efisien.
“Makanan teratur, termasuk sarapan, berperan dalam menjaga keseimbangan metabolisme,” ungkap ahli diet Trista Best.
Dengan begitu, tidak sarapan di pagi hari bisa mengganggu keseimbangan metabolisme tersebut.
Pakar teknologi pangan Made Astawan menilai, sarapan bisa dilakukan tepat setelah bangun tidur.
"Sarapan itu kan breakfast, break dan fast. Artinya, kita harus menghentikan puasa karena selama tidur itu kita puasa," jelas Made, dilansir dari Kompas.com (26/8/2023).
Sederhananya, menurut Made, sarapan bisa dimulai dengan meminum air secepat mungkin usai bangun tidur.
Walaupun demikian, terdapat waktu sarapan yang tepat, yaitu maksimal pukul 09.00 setiap harinya.
Kemudian, sarapan yang ideal yakni dengan mengonsumsi makanan untuk memenuhi 30 persen kebutuhan zat gizi harian.
Sebaiknya konsumsi makanan sehat yang mengandung gizi beragam dan imbang, mulai dari karbohidrat, protein, dan vitamin.
"Jangan anggap enteng sarapan dengan mengonsumsi roti saja, itu tidak cukup," paparnya.
Selain itu, sebaiknya seseorang juga menyesuaikan kebutuhan gula dan lemak untuk mencegah rasa lapar timbul hingga waktu makan siang.
Baca juga: Hindari Kebiasaan Sarapan seperti Ini agar Bisa Berumur Panjang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.