Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Tidak Sarapan? Ini Kata Ahli

Kompas.com - 04/02/2024, 07:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

4. Sulit mengontrol stres

Seseorang yang melewatkan sarapan di pagi hari akan menyebabkan kadar kortisol di dalam tubuh akan meningkat.

Diketahui, kortisol adalah hormon yang bisa memicu seseorang menjadi stres secara emosional dan fisik.

“Segala bentuk pembatasan makanan, termasuk melewatkan sarapan, merupakan salah satu bentuk stres mental dan tubuh,” tutur Young.

“Agar sistem saraf Anda dapat diatur, ia membutuhkan nutrisi yang cukup. Jadi, ketika Anda melewatkan sarapan, tubuh Anda cenderung mengalami keadaan disregulasi, seperti melawan-atau-lari, yang disertai dengan kecemasan, peningkatan detak jantung, dan peningkatan detak jantung. dan mudah tersinggung,” sambungnya.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Susu Oat Setiap Hari?

5. Metabolisme menjadi kacau

Melewatkan sarapan saat tubuh dikondisikan untuk menerima kalori di pagi hari dapat menimbulkan efek kontraproduktif pada metabolisme.

Tubuh seseorang yang secara otomatis menyesuaikan diri dengan memperlambat laju metabolisme, akan berpotensi menyebabkan peningkatan berat badan.

Hal itu dikarenakan kemampuan tubuh akan menggunakan dan menyimpan energi secara efisien.

“Makanan teratur, termasuk sarapan, berperan dalam menjaga keseimbangan metabolisme,” ungkap ahli diet Trista Best.

Dengan begitu, tidak sarapan di pagi hari bisa mengganggu keseimbangan metabolisme tersebut.

Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh jika Minum Susu Almond Setiap Hari

Waktu terbaik untuk sarapan

Pakar teknologi pangan Made Astawan menilai, sarapan bisa dilakukan tepat setelah bangun tidur.

"Sarapan itu kan breakfast, break dan fast. Artinya, kita harus menghentikan puasa karena selama tidur itu kita puasa," jelas Made, dilansir dari Kompas.com (26/8/2023).

Sederhananya, menurut Made, sarapan bisa dimulai dengan meminum air secepat mungkin usai bangun tidur.

Walaupun demikian, terdapat waktu sarapan yang tepat, yaitu maksimal pukul 09.00 setiap harinya.

Kemudian, sarapan yang ideal yakni dengan mengonsumsi makanan untuk memenuhi 30 persen kebutuhan zat gizi harian.

Sebaiknya konsumsi makanan sehat yang mengandung gizi beragam dan imbang, mulai dari karbohidrat, protein, dan vitamin.

"Jangan anggap enteng sarapan dengan mengonsumsi roti saja, itu tidak cukup," paparnya.

Selain itu, sebaiknya seseorang juga menyesuaikan kebutuhan gula dan lemak untuk mencegah rasa lapar timbul hingga waktu makan siang.

Baca juga: Hindari Kebiasaan Sarapan seperti Ini agar Bisa Berumur Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com