Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Mengonsumsi Kentang bagi Penderita Penyakit Ginjal, Mengapa?

Kompas.com - 31/01/2024, 08:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Ginjal yang sehat memiliki fungsi penting dalam menjaga keseimbangan tubuh, termasuk menghilangkan produk limbah dan air berlebih dari dalam tubuh.

Penyakit ginjal adalah kondisi di mana organ ginjal tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ini terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring darah dengan baik, sehingga menyebabkan racun menumpuk di tubuh.

Dikutip dari laman NHS, penyakit ginjal bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu, bahkan sampai pada kondisi ginjal berhenti bekerja sama sekali.

Pada tahap awal, penyakit ginjal biasanya tidak memperlihatkan gejala sama sekali. Sehingga perlu dilakukan tes darah atau urine untuk memastikannya.

Baca juga: 4 Efek Samping Kentang, Ketahui Orang yang Perlu Membatasinya!


Namun jika sudah sampai pada tahap lanjutan, penyakit ini akan menunjukkan gejala tertentu seperti kelelahan, bengkak di pergelangan kaki atau tangan, sesak napas, hingga darah di kencing.

Jika tidak mendapatkan perawatan segera, kondisi penyakit ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal bahkan sampai mengancam jiwa penderitanya.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan penanganan sejak awal, untuk mencegah penyakit ginjal semakin parah.

Salah satunya adalah dengan menghindari makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal, misalnya makanan yang mengandung tinggi kalium.

Baca juga: Efek Mengonsumsi Minuman Bersoda terhadap Batu Ginjal

Bahaya kentang terhadap penyakit ginjal

Bahaya mengonsumsi kentang bagi penderita penyakit ginjal.iStockphoto/Ivan-balvan Bahaya mengonsumsi kentang bagi penderita penyakit ginjal.

Saat menderita penyakit ginjal, tubuh Anda tidak dapat mengeluarkan kalium dengan baik, dan ini dapat menyebabkan peningkatan kadar kalium dalam darah.

Jika tidak diobati dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan otot, masalah jantung, dan bahkan kematian.

Kentang merupakan tanaman yang kaya kalium atau potasium. Satu buah kentang panggang berukuran sedang (156 gram) mengandung 610 miligram kalium.

Baca juga: 6 Gejala Penyakit Ginjal yang Dapat Terlihat pada Kulit

Dilansir dari laman Medicine Net, jika Anda menderita penyakit ginjal, kadar kalium yang tinggi dapat menumpuk di dalam darah dan menyebabkan masalah jantung yang serius.

Sehingga Anda disarankan untuk menghindari makanan tinggi kalium seperti tomat, jeruk, pisang, alpukat, brokoli, roti gandum, termasuk kentang.

Untungnya, Anda bisa merendam atau mencuci kentang sebelum diolah untuk mengurangi kandungan kaliumnya.

Dikutip dari laman Healthline, beberapa penelitian menunjukkan bahwa merebus kentang dapat menurunkan kandungan kaliumnya secara signifikan, terutama jika Anda memulainya dengan air dingin.

Baca juga: Mengenal Nefropati Diabetik, Risiko Penyakit Ginjal Penderita Diabetes

Merendam kentang dalam air selama 5 sampai dengan 10 menit juga dapat mengurangi kadar kalium hingga 20 persen.

Penelitian lain menemukan bahwa merendam kentang setelah dimasak mengurangi kandungan potasium sebanyak 70 persen. Sehingga menghasilkan kadar kalium yang sesuai untuk penderita penyakit ginjal.

Namun, meskipun kentang yang dimasak dua kali akan menurunkan kadar kaliumnya, penting untuk diingat bahwa kandungannya tidak dapat dihilangkan dengan metode ini.

Potasium dalam jumlah besar masih terdapat pada kentang meski dimasak dua kali. Jadi, Anda masih harus melakukan kontrol porsi untuk menjaga kadar kalium tetap terkendali.

Baca juga: Mengenal Penyakit Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com