Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Sebut Akan Ada 5 Juta Lapangan Kerja "Green Jobs", Apa Itu?

Kompas.com - 21/01/2024, 20:07 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, lima juta lapangan pekerjaan green jobs akan tersedia di masa mendatang.

Menurutnya, hal tersebut dapat diwujudkan jika Indonesia mampu mengawal agenda hilirisasi, pemerataan pembangunan, transisi energi hijau, ekonomi kreatif, dan UMKM.

"Insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda dan kaum perempuan," kata Gibran saat debat keempat di Jakarta, Minggu (21/1/2024).

"Lima juta di antaranya adalah green jobs. Green jobs adalah peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan, ini adalah peluang tren masa kini dan masa depan," sambungnya.

Lantas, apa itu green jobs?

Baca juga: Alasan Maruarar Sirait Dukung Prabowo-Gibran

Pengertian green jobs

Dikutip dari laman Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB, green jobs adalah sebuah pekerjaan yang layak dan ramah lingkungan.

Green jobs dimaksudkan untuk mengurangi dampak lingkungan yang diakibatkan oleh perusahaan dan sektor ekonomi, hingga ke tingkat yang mampu melestarikan lingkungan hidup.

Secara khusus, tetapi tidak eksklusif, hal ini mencakup pekerjaan yang dapat membantu:

  • Melindungi ekosistem dan biodiversitas
  • Mengurangi energi, materi, dan konsumsi air melalui strategi yang memiliki tingkat efisiensi tinggi
  • Dekarbonisasi perekonomian
  • Mengurangi atau mencegah pembuatan segala bentuk limbah dan polusi.

Di negara berkembang, green jobs mencakup lapangan pekerjaan bagi para manajer, ilmuwan, teknisi, serta berbagai pihak yang dapat memperoleh manfaatnya.

Beberapa di antaranya, seperti kalangan remaja, petani, penduduk desa, hingga penduduk perkampungan miskin.

Baca juga: Teka-teki Orang yang Memasang Spanduk Bergambar Dandim Sukoharjo dengan Prabowo-Gibran...

Namun, ada banyak jenis pekerjaan yang pada prinsipnya hijau, tetapi pada praktiknya tidak. Kondisi ini dikarenakan adanya kerusakan lingkungan akibat praktik-praktik yang salah.

Di samping itu, bukti menunjukkan bahwa green jobs tidak secara otomatis merupakan pekerjaan layak.

Banyak pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan merupakan pekerjaan yang kotor, berbahaya, dan sulit.

Sebagai contoh, pekerjaan yang berkecimpung di sektor industri seperti daur ulang dan pengolahan limbah, energi biomas, dan konstruksi.

Selain cenderung bersifat berbahaya, sejumlah pekerjaan tersebut juga relatif berpenghasilan kecil.

Oleh karena itu, kebijakan tentang green jobs perlu difokuskan pada upaya untuk mengalihkan pekerjaan-pekerjaan ini menjadi pekerjaan yang hijau dan bermutu, serta mampu melestarikan lingkungan hidup.

Baca juga: 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia 2023 Versi Michael Page

Prakarsa green jobs

Prakarsa green jobs adalah kemitraan yang dibentuk pada 2007 antara ILO, Program Lingkungan PBB atau United Nations Environment Programme, dan Konfederasi Serikat Pekerja Internasional (International Trade Union Confederation).

Prakarsa ini diluncurkan untuk menggalang pemerintah, pengusaha, dan pekerja agar terlibat langsung dalam dialog tentang kebijakan terkait dan program-program efektif yang mampu menciptakan perekonomian yang hijau melalui green jobs dan pekerjaan layak untuk semua.

Bidang-bidang pekerjaan yang berpotensi menjawab masalah perubahan iklim serta masalah-masalah lingkungan lain antara lain:

  • Memulihkan stok dan konstruksi hijau yang ada
  • Pengolahan limbah dan daur ulang
  • Transportasi umum
  • Pertanian dan produksi pangan yang berkelanjutan
  • Kehutanan yang berkelanjutan (bersertifikasi) dan mencegah deforestasi
  • Pengelolaan manufaktur dan rantai pasokan
  • Suplai dan efisiensi energi
  • Pelestarian biodiversitas dan ekosistem.

Baca juga: Benarkah Status Wiraswasta dalam KTP untuk Pria yang Tidak Punya Pekerjaan Tetap?

Sementara itu, sejumlah contoh green jobs di kawasan Asia Pasifik, antara lain:

  • Profesional yang bergerak di bidang jasa pemulihan bangunan
  • Para penanam bakau dalam program adaptasi iklim
  • Teknisi sistem energi matahari
  • Spesialis eksplorasi panas bumi
  • Petani organik
  • Pendaur ulang limbah dengan kondisi kerja yang layak di koperasi yang terorganisasi dengan baik
  • Pemandu wisata ekoturisme lokal
  • Pekerja di bidang prasarana umum di daerah pesisir pantai
  • Pekerja restorasi lahan basah
  • Auditor energi di industri pengolahan udang.

Baca juga: Anies dan Ganjar Ingin Hapus Syarat Batas Usia dalam Lowongan Kerja, Mungkinkah Diterapkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com