Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Harimau di Medan Zoo Mati, Ini Respons BKSDA dan Wali Kota Medan

Kompas.com - 17/01/2024, 15:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua ekor Harimau Sumatera dan satu ekor Harimau Benggala mati di kebun binatang Medan Zoo, Medan, Sumatera Utara dalam dua bulan terakhir.

Kondisi tersebut sangat memprihatinkan, sebab hewan-hewan tersebut adalah hewan langka yang berstatus terancam punah.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Rudianto Saragih Napitu mengkonfirmasi adanya tiga harimau yang mati tersebut.

Ia mengatakan, kasus terakhir dari Harimau Sumatera yang mati di Medan Zoo adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang bernama Nurhaliza alias Putri.

Harimau ini ditemukan mati pada tanggal 31 Desember 2023 sore pukul 16.48 WIB

"Harimau Sumatera Nurhaliza merupakan harimau betina berumur 9 tahun dengan berat badan diperkirakan 50 kilogram," kata dia dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Sementara sebelumnya, Harimau Sumatera bernama RH ditemukan mati di Medan Zoo pada November 2023. Sedangkan Harimau Benggala bernama Avatar pada Desember 2023.

Baca juga: Mengenal Ras Toyger, Kucing Eksotis yang Mirip Harimau


Penyebab kematian harimau

Rudianto mengatakan, Harimau Sumatera Nurhaliza tersebut terakhir kali dilakukan medical check up pada 14 November 2023.

Pada saat itu hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan paru, napas tersengal-sengal, dan bersuara.

Selain itu, ditemukan juga keradangan dalam gambaran darah dan peningkatan nitrogen urea darah yang terkorelasi dengan hasil USG (penebalan dinding pelvis renalis dan dinding vesika urinaria).

"Hasil diagnosis hasil medical check up saat itu pneumonia dan renal disease," ungkap Rudianto.

Sebelum ditemukan mati di dalam kandang, Nurhaliza terlihat lesu, napsu makan turun dari satu bulan yang lalu, disertai napas berat dan berbunyi.

Sementara dari kondisi yang bisa diamati, pergerakan harimau tersebut lambat dan lemah, serta napas sesak, dan sering muntah setelah makan.

Baca juga: Anak Harimau Alshad Ahmad Mati, BKSDA Jabar Bakal Adakan Evaluasi Minggu Ini

Pengelolaan satwa masih belum memenuhi standar

Di sisi lain, Rudianto mengungkapkan, berkaitan dengan pengelolaan satwa, BBKSDA Sumatera Utara telah melakukan pemantauan terhadap Lembaga Konservasi Medan Zoo sejak April 2023.

Dari pemantauan tersebut didapatkan fakta bahwa pengelolaan satwa belum memenuhi standar pengelolaan lembaga konservasi, terutama animal walfare, fasilitas kandang dan tata kelola lingkungan.

Kondisi tersebut terlihat dari kandang satwa buas yang kurang baik, seperti kandang yang sudah mulai rusak, lembab, dan mengakibatkan penurunan kesehatan satwa.

Menindaklajuti hasil pemantauan April 2023 tersebut, Balai Besar KSDA Sumatera Utara telah memanggil manajemen Medan Zoo pada November 2023 untuk melaporkan perkembangan atas hasil monitoring tersebut.

Kata Wali Kota Medan Bobby Nasution

Wali Kota Medan Bobby Nasution saat memberikan keterangan kepada wartawan soal kenaikan retribusi parkir di komplek Perumahan J City Medan, Kamis (4/1/2024)KOMPAS.com/RAHMAT UTOMO Wali Kota Medan Bobby Nasution saat memberikan keterangan kepada wartawan soal kenaikan retribusi parkir di komplek Perumahan J City Medan, Kamis (4/1/2024)

Wali Kota Medan, Bobby Nasution memberikan respons terkait dengan kondisi Medan Zoo dan berjanji akan mencari solusi untuk memperbaiki kondisi kebun binatang tersebut.

Bobby mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan, yang menangani Medan Zoo untuk menyelesaikan tersebut.

"Kita sudah disampaikan juga beberapa aspek tentang Medan Zoo-nya, baik itu tentang satwa di dalam dan juga tentang Medan Zoo secara keseluruhan ini," ujar Bobby, dikutip dari Kompas.com (11/1/2024).

"Step-step-nya mudah-mudahan terus kita jalani langkah-langkah dilakukan Medan Zoo, kita perbaiki secara maksimal, tapi sekarang kita utamakan satwanya dulu," imbuhnya.

Selain itu, ia juga akan memberikan fokus utama mereka kepada pemenuhan kebutuhan pakan satwa dan gaji karyawan Medan Zoo.

Bobby meminta unit usaha dari PUD Pembangunan yang menghasilkan keuntungan, agar menyuntikkan dana ke Medan Zoo.

"Kita lihat memang dari beberapa (5 unit usaha PUD Pembangunan), hanya satu usaha yang profit-nya bisa menutupi kegiatan usaha yang lain, Ini yang saya sampaikan dari profit itu diutamakan pertama adalah satwa di sana dan juga para pegawainya," ungkap Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com