Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekuador Darurat Nasional, Bagaimana Kondisi WNI?

Kompas.com - 12/01/2024, 21:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Pemerintah Ekuador, Amerika Selatan mengumumkan keadaan darurat nasional untuk negaranya selama 60 hari, per Senin (8/1/2024).

Kondisi darurat tersebut dibuat menyusul krisis keamanan setelah gembong narkoba Adolfo Macias kabur dari tahanan, Minggu (7/1/2024). Dia divonis hukuman 34 tahun penjara atas kasus perdagangan narkoba dan pembunuhan.

Pihak militer hingga kini masih memulihkan keamanan pasca-penyerangan kelompok bersenjata ke pusat perekonomian, kampus, dan lembaga publik lainnya. Kerusuhan dan penjarahan juga terjadi di ibu kota Quito. 

Lantas, bagaimana kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana setelah Ekuador mengumumkan status darurat nasional?

Baca juga: Presiden Ekuador Deklarasikan Perang dengan Gangster, Keadaan Darurat Selama 60 Hari


Baca juga: Kondisi Dalam Negeri Mencekam, Ini Penyebab Krisis Keamanan di Ekuador

Kabar WNI di Ekuador setelah status Keadaan Darurat

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Agung Kurniadi (@agkrdi)

Dihubungi Kompas.com, Jumat (12/1/2024) malam, Duta Besar Indonesia untuk Ekuador, Agung Kurniadi memastikan, seluruh WNI yang berada di wilayahnya dalam keadaan baik-baik saja, setelah krisis keamanan meletus di negara tersebut.

"Seluruh WNI di Ekuador dalam keadaan baik dan aman," ujar dia.

Agung menjelaskan, saat ini total terdapat 48 WNI di Ekuador. Sebagian di antaranya adalah staf dan keluarga KBRI di Quito.

Selain itu, ada juga WNI yang berprofesi sebagai pastor atau romo, karyawan perusahaan minyak, guru, wiraswasta, atau memiliki pasangan warga setempat.

Langkah antisipasi untuk keamanan WNI di Ekuador

Menyikapi krisis keamanan yang berkembang di Ekuador, Dubes Agung menyampaikan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi untuk keamanan WNI di wilayahnya.

Menurut Agung, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Quito telah menyusun rencana darurat dan evakuasi untuk mengantisipasi situasi tak terduga di Ekuador.

"Sejak 9 Januari, KBRI sudah beberapa kali melakukan pertemuan zoom dengan Direktorat Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)," jelas dia.

Lebih lanjut Agung membeberkan, apabila situasi di Ekuador semakin memburuk, KBRI di Quito dan Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu bakal mengevakuasi seluruh WNI melalui udara dan darat.

Dia juga memastikan, KBRI Quito terus memantau kondisi dan menjalin komunikasi dengan seluruh WNI di Ekuador melalui Whatsapp grup.

Baca juga: Kabur dari Penjara dan Picu Ketegangan di Ekuador, Siapa Adolfo Macias?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com