Saat proses perbaikan, tungku tiba-tiba meledak dan terbakar pada pukul 05.30 Wita.
Dedy mengungkapkan, tungku smelter yang terbakar diidentidikasi dengan "No 41" yang sedang ditutup untuk operasi pemeliharaan.
"Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi," ujar Dedy.
Dinding tungku kemudian runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar, sehingga menyebabkan kebakaran.
"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," ungkap dia.
Baca juga: Menangani Krisis dan Izin Sosial Smelter Nikel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.