Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Pencandu Narkoba Aniaya Anaknya yang Jadi Tulang Punggung Keluarga hingga Tewas

Kompas.com - 15/12/2023, 08:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Tetangga sebut korban 'tulang punggung keluarga'

Korban K yang tewas dianiaya ayahnya merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Bocah 11 tahun yang putus sekolah itu juga seorang penyandang disabilitas.

Istri Ketua RT 22 RW 17 Kelurahan Penjaringan, Haria (39) menyebutkan, korban harus putus sekolah karena keterbatasannya itu. Sebelumnya, korban bersekolah di salah satu sekolah dasar (SD).

“Karena kan disabilitas, ngomongnya kurang jelas. Keluar (dari sekolah). Nah, dioper ke sekolah luar biasa (SLB). Cuma, karena kejauhan, faktor yang antar enggak ada, enggak selesai,” ungkap Haria.

Meskipun memiliki keterbatasan, K dinilai sangat aktif dan mudah bergaul dengan warga setempat.

Di sisi lain korban juga berinisiatif mencari uang untuk membantu ibunya.

"Jadi, dia ini kayak ‘tulang punggung keluarga’. Maksudnya, dia mau bekerja untuk membantu keluarganya,” ujar Haria.

Menurut Haria, K selalu membawa pulang makanan dan uang yang diberikan warga. Rezeki itu dibagikan kepada ibu dan adiknya yang paling kecil.

"Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” imbuh Haria.

Baca juga: Kronologi Ayah di Muara Baru Aniaya Anak hingga Tewas, Emosi Dengar Tetangga Adukan Kelakuan Korban

Korban bercita-cita jadi pemadam kebakaran

Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan, Juanda mengatakan, korban hampir setiap hari bermain di Kantor Kelurahan Penjaringan.

Tak hanya bermain, korban juga dinilai sering membantu dan tak segan memberikan minum untuk warga yang sedang berkumpul. 

“Sumpah, dia baik banget sama kita-kita. Saya pun heran. Pernah, kita lagi kumpul, tiba-tiba beli air mineral, banyak banget, terus kasih ke kita. Itu pakai uang dia sendiri,” ungkap Juanda, dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Menurut Juanda, korban sempat mengaku bercita-cita dan ingin sekali menjadi petugas Pemadam Kebakaran.

“Dia paling senang nonton damkar di YouTube. Karena dia cita-citanya ingin jadi petugas Damkar,” kata Juanda.

(Sumber: Kompas.com/ Baharudin Al Farisi, Larissa Huda | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina, Irfan Mauliana, Larissa Huda).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com