Ia memaparkan, Jakarta memiliki indikator atau monitor terhadap polusi udara. Oleh karena itu, kualitas udara di Jakarta bisa dimonitor.
Kondisi ini mungkin tidak terjadi di sejumlah daerah lain, seperti Lampung dan wilayah Sumatera lain.
“Ketika anginnya bergerak ke arah Lampung, ke arah Sumatera, ke arah Laut Jawa, di sana tidak ada alat monitor, maka tidak muncul, dan Jakarta pada saat itu bersih. Kalau problemnya dari dalam kota (Jakarta) saja, maka konsisten tiap waktu (polusi udaranya),” jelas dia.
Meski begitu, Anies tidak menampik jika Jakarta memiliki masalah polusi udara. Ia pun telah melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi persoalan tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Anies adalah mengendalikan emisi kendaraan bermotor.
“Pengujian emisi sekarang wajib,” terang dia.
Selanjutnya, Anies juga mengalihkan kendaraan umum di Jakarta menggunakan tenaga listrik dan meningkatkan penggunaan kendaraan umum oleh masyarakat Jakarta.
“Dulu yang naik (kendaraan umum) 350 ribu per hari, sekarang 1 juta per hari,” jelasnya.
Baca juga: Penjelasan KPU Surabaya soal Ramai ODGJ Disebut Boleh Ikut Pemilu 2024
Mendengar jawaban Anies, Prabowo pun mempertanyakan pernyataan Anies yang menyalahkan angin dalam persoalan ini.
Padahal, persoalan itu wajib ditangani oleh pemerintah.
“Ya susah kalau kita menyalahkan angin dari mana saja. Jadi saya bertanya dengan anggaran segitu besar, langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk dengan riil dalam 5 tahun mengurangi polusi juga, di mana rakyat Jakarta begitu banyak yang mengalami sakit pernapasan,” kata Prabowo.
“Jadi saya kira, kalau kita dengan gampang menyalahkan angin hujan dan sebagainya, ya mungkin tidak perlu ada pemerintahan kalau begitu,” sambungnya.
Baca juga: Tanggapan KPU soal Dugaan Kebocoran Data DPT Pemilu 2024
Anies pun diberi kesempatan untuk menanggapi sanggahan Prabowo.
Dalam tanggapannya, ia mengeklaim kebijakan penanganan polusi di Jakarta berbasis data.
“Jumlah motor dari hari ke hari sama, jumlah mobil dari ke hari sama. Maka, harusnya angka polusinya sama setiap waktu. Betul tidak?” imbuhnya.
Namun, dengan jumlah kendaraan yang sama, kualitas udara di Jakarta justru tak menentu. Hal ini mengindikasikan bahwa persoalan udara juga tak lepas dari luar wilayah kepemimpinannya.
“Nanti kalau perlu, saya kirimkan gambar satelitnya kepada Bapak (Prabowo). Supaya Bapak bisa menyaksikan,” ucap Anies.
Anies pun berjanji berjanji akan mengatasi polusi udara dari luar Jakarta, jika terpilih menjadi presiden.
Baca juga: Kampanye Pemilu 2024 Dimulai, Ini Lokasi yang Dilarang Terpasang Spanduk Parpol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.