Pada 21 Juni 1672, seorang pembunuh menikam De Witt, melukainya dengan parah.
De Witt kemudian mengundurkan diri dari kepemimpinannya selama 20 tahun, namun orang-orang yang bersekongkol melawannya masih belum puas.
Pada saat yang sama, saudara laki-lakinya, Cornelis, ditangkap atas tuduhan palsu berencana membunuh William III. Ia kemudian dibawa ke penjara di Den Haag dan disiksa.
Sesuai dengan kebiasaan pada saat itu, penyiksaan hanyalah bagian biasa dari pemenjaraan, yang digunakan sebagai sarana untuk memaksa pengakuan dari terpidana.
Tentu saja, tidak menjadi masalah apakah pengakuan tersebut benar atau tidak, selama orang tersebut mengakui apa pun, penyiksaan dianggap dapat dibenarkan.
Namun demikian, lantaran tak ingin melakukan kudeta atas Johan de Witt, Cornelis menolak mengaku dan ia kemudian dijatuhi hukuman pengasingan.
Tak lama setelah hukuman tersebut, Johan de Witt pergi ke penjara untuk membantu saudaranya mempersiapkan perjalanan.
Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan antara Holland dan Belanda
Saat mengunjungi saudara laki-lakinya di penjara, de Witt akhirnya dibunuh, tepat pada tanggal 20 Agustus 1672, oleh massa yang berkumpul di luar penjara, dikutip dari Historyextra (19/3/2019).
Kedua saudara laki-laki tersebut kemudian digantung dan dimutilasi.
Menurut beberapa laporan, kedua bersaudara itu ditelanjangi, dimutilasi, dan hati mereka diambil serta dimakan.
Bahkan ada seorang pria yang konon memakan bola matanya.
Meskipun ceritanya mungkin dilebih-lebihkan, pada masa itu warga memang sering kali membawa "cinderamata" hasil eksekusi, seperti orang yang mencelupkan saputangan ke dalam darah Raja Charles I.
Tidak diketahui apakah William III dari Orange terlibat dalam pembunuhan tersebut atau tidak.
Namun pembunuhan keji terhadap seseorang yang oleh sejarah dinilai sebagai pemimpin yang sangat kompeten ini dianggap oleh Belanda sebagai salah satu episode paling memalukan dalam sejarah mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.