Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Pinisi Jadi Google Doodle Hari Ini, Ternyata Ini Alasannya...

Kompas.com - 07/12/2023, 06:46 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal Pinisi asal Sulawesi Selatan, Indonesia menjadi ilustrasi Google Doodle hari ini, Kamis (7/12/2023).

Dikutip dari situs resminya, ilustrasi Kapal Pinisi dipilih untuk merayakan perlengkapan berlayar tradisional Indonesia yang digunakan beberapa abad lalu.

Kata pinisi secara tradisional mengacu pada jenis perahu layar Indonesia yang menggunakan teknik tali-temali.

Saat ini, pinisi biasa digunakan untuk menyebut sebagian besar kapal kayu khas Sulawesi Selatan yang digunakan untuk berlayar di lautan.

Baca juga: Selain Mangkuk Ayam Jago, Ini Sederet Ikon yang Pernah Tampil di Google Doodle


Alasan kapal pinisi jadi Google Doodle

Google memilih kapal pinisi sebagai objek yang digambarkan Google Doodle untuk memperingati hari penetapan kapal tersebut sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.

Dilansir dari laman Kemendikbud, penetapan kapal Sulawesi Selatan sebagai warisan budaya berlangsung pada 7 Desember 2017 dalam Sidang ke-12 Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO di Pulau Jeju, Korea Selatan.

UNESCO memutuskan bahwa seni pembuatan kapal pinisi dari Sulawesi Selatan terpilih sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Intangible Cultural of Humanity.

Penetapan itu menjadikan kapal pinisi sebagai lambang teknik perkapalan tradisional sekaligus bagian dari adat istiadat masyarakat Sulawesi Selatan.

Warga membuat kapal tersebut menggunakan rumus dan teknik yang setidaknya telah ada sejak tahun 1500-an, seperti dikutip dari situs Indonesiabaik.id.

Pembuatan kapal mengandung nilai sosial dan budaya kehidupan sehari-hari, yaitu kerja bersama, bekerja keras, keindahan, serta penghargaan terhadap lingkungan alam.

Pembuatan Kapal Pinisi masih bisa ditemui di beberapa wilayah, seperti Tana Beru, Bira, dan Batu Licin di Kabupaten Balukumba, Sulawesi Selatan.

Kapal pinisi sebelumnya banyak digunakan oleh para pelaut Bugis, Konjo, dan Mandar.

Pada 1906, para pelaut mulai membuat Kapal Pinisi modern dengan menerapkan gaya tali-temali Eropa. Mereka menghilangkan tiang buritan di tengah kapal agar dapat melaju lebih cepat.

Pada tahun 1980-an, masyarakat mulai menambahkan mesin pada kapal tersebut. Cetak biru pembuatan kapal secara resmi dicatat pada tahun 1990-an.

Seiring waktu, Kapal Pinisi semakin populer di kalangan masyarakat lokal dan dunia. Saat ini, kapal tersebut menjadi pilihan utama untuk perjalanan memancing dan ekspedisi wisata.

Baca juga: 10 Warisan Budaya Dunia UNESCO di Indonesia, Terbaru Sumbu Filosofi

Proses pembuatan Pinisi

Ilustrasi pembuatan kapal Pinisi. Lokasi pembuatan kapal Pinisi bisa ditemui di Desa Tana Beru, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
jadesta.kemenparekraf.go.id Ilustrasi pembuatan kapal Pinisi. Lokasi pembuatan kapal Pinisi bisa ditemui di Desa Tana Beru, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Pembuatan Kapal Pinisi membutuhkan waktu yang lama sampai bisa berlayar di lautan.

Diberitakan Kompas.com (25/4/2020), ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan saat membuat kapal tersebut secara tradisional. Berikut cara pembuatan Kapal Pinisi.

Tahap pertama

Pertama, para pelaut akan menentukan hari baik untuk mencari kayu. Biasanya pada hari ke-5 dan ke-7 di bulan yang sedang berjalan.

Angka 5 menyimbolkan naparilimai dalle'na yang berarti rezeki sudah ditangan. Sementara angka 7 menyimbolkan natujuangngi dalle'na yang berarti selalu mendapat rezeki.

Kayu yang akan digunakan membuat perahu adalah kayu besi, kayu bikti, kayu kandole atau punaga, dan kayu jati.

Tahap kedua

Saat menemukan pohon yang sesuai, para pelaut akan menebang, mengeringkan dan memotong kayunya.

Mereka kemudian memasang lunas atau bagian bawah kapal dan papan di sekelilingnya, mendempul, dan memasang tiang layar.

Kayu tadi disusun tidak menggunakan lem kayu atau paku tapi memakai pasak kayu.

Kayu untuk bagian lunas harus dipotong menghadap timur laut. Bagian ini terdiri dari dua balok, bagian depan menyimbolkan laki-laki dan bagian belakang simbol perempuan.

Kayu lunas dipotong dengan gergaji tanpa berhenti sambil dibacakan mantra.

Tahap ketiga

Tahap terakhir pembuatan Kapal Pinisi merupakan saat peluncuran kapal ke laut.

Sebelumnya, warga akan mengadakan upacara-upacara adat berupa maccera lopi untuk mensucikan kapal yang ditandai dengan penyembelihan binatang.

Jika kapal berbobot kurang dari 100 ton, binatang yang disembelih adalah seekor kambing. Jika lebih berat, binatang yang disembelih seekor sapi.

Setelah upacara adat selesai, barulah Kapal Pinisi akan diluncurkan ke laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com