Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Kue Terbaik di Asia Versi Taste Atlas, Ada 3 dari Indonesia

Kompas.com - 29/11/2023, 11:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Kue ini terbuat dari tepung beras, sagu, gula, garam, santan, dan pewarna makanan.

Kue ini kemudian dikukus dan hasil akhirnya terlihat mirip dengan puding berlapis. Sebelum dipotong dan disajikan, kue lapis harus dibiarkan hingga benar-benar dingin.

Jika diolah dengan benar, makanan penutup ini akan memiliki tekstur yang kenyal, lengket, dan manis gurih.

Baca juga: 20 Restoran Tradisional Terbaik di Indonesia Versi TasteAtlas, Mana Saja?

7. Bánh da lon (Vietnam)

Hidangan penutup tradisional Vietnam ini terdiri dari lapisan kenyal yang dibuat dari kacang hijau yang dihaluskan, tepung tapioka, tepung beras, dan santan atau air.

Secara tradisional, setiap kue memiliki lapisan kuning pucat yang terbuat dari kacang hijau dan lapisan hijau yang dibumbui dan diwarnai dengan daun pandan.

Biasanya, bánh da lon diberi tambahan seperti durian atau talas untuk menambah cita rasa.

Kemudian setelah dikukus dan didinginkan, kue ini biasanya dipotong menjadi bentuk wajik.

8. Lapis legit (Indonesia)

Lapis legit adalah kue tradisional Indonesia yang konon katanya dipengaruhi oleh masakan Belanda.

Kue ini terdiri dari 18 hingga 30 lapisan kuning telur, gula, tepung, mentega, dan rempah-rempah seperti fuli, pala, cengkeh, dan kayu manis yang dipanggang secara terpisah.

Kue ini adalah versi Indonesia dari spit cake Eropa, namun tidak dipanggang di atas loyang yang berputar, melainkan di loyang berbentuk persegi.

9. Bánh chuoi atau viatnamese banana cake (Vietnam)

Kue ini memiliki bahan utama pisang yang diolah dengan cara dikukus atau dipanggang.

Biasanya, bánh chuoi terdiri dari irisan pisang dan kombinasi krim susu kental manis, gula, santan, dan bisa juga ditambahkan roti, telur, dan kelapa parut.

Tergantung dari bahan dan cara memasaknya, kue ini dapat memiliki bentuk dan tekstur yang beragam.

Sementara jenis lainnya berbentuk pisang goreng atau menggunakan bahan tambahan dan perasa.

Untuk versi kukusnya, kue ini sering disajikan dengan taburan wijen dan disiram santan.

10. Chien chang go (China)

Chien chang go atau kue seribu lapis adalah hidangan penutup dim sum klasik khas China yang terdiri dari banyak lapisan adonan telur yang manis.

Biasanya, chien chang go dibuat dengan kombinasi telur, mentega, gula, tepung, susu kental manis, vanili, dan baking powder.

Adonan tersebut dimasukkan ke dalam loyang, lalu dipanggang atau dikukus hingga berwarna keemasan.

Setelah dingin, chien chang go diiris menjadi potongan-potongan kecil dan bisa langsung disajikan dan dinikmati.

Baca juga: Sup Pangsit Jepara, Menu Fusion Tertua Kesukaan RA Kartini

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com