Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Kutu Busuk di Singapura Meningkat, Diprediksi Naik Seiring Perjalanan Luar Negeri

Kompas.com - 16/11/2023, 17:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Pencegahan kutu busuk dari luar negeri

Chan menjelaskan, kebersihan pribadi merupakan faktor utama yang sangat penting untuk mencegah dan membasmi kutu busuk.

"Tinggal kita mewaspadai tempat-tempat yang kita datangi, terutama kamar hotel dan barang-barang yang akan kita bawa dari luar negeri," lanjutnya.

Chan juga memperkirakan, jumlah infeksi akan meningkat sebesar 20-30 persen pada kuartal pertama tahun depan.

Perkiraan pada awal 2024 itu dipicu maraknya orang-orang yang mulai kembali dari perjalanan luar negeri selama liburan sekolah pada Desember.

"Kutu busuk adalah penumpang yang sangat baik," ungkap Chan.

Oleh karena itu, Chan mengatakan, orang-orang yang bepergian dari luar negeri perlu melakukan beberapa upaya untuk menghindari serangga ini.

Menurutnya, salah satu cara untuk menghindari pulang bersama hama ini adalah dengan merendam pakaian dan barang-barang lain dalam air bersuhu lebih dari 60 derajat Celsius.

Baca juga: Paris Diserang Kutu Busuk, Pemerintah: Tak Ada Seorang Pun yang Aman

Gejala dan pengobatan kutu busuk

Meski tidak dapat terbang, kutu busuk bergerak cepat di atas lantai, dinding, serta langit-langit rumah maupun tempat yang menjadi sarangnya.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (31/8/2021), kutu busuk memang mengganggu, tetapi tidak dapat menularkan penyakit.

Seekor kutu busuk akan mengambil darah manusia dengan cara menggigit selama 3-10 menit hingga tubuhnya membesar dan kemudian pergi.

Awalnya, gigitan kutu busuk tidak terasa menyakitkan bagi manusia. Namun, semakin lama, bekas gigitan akan menimbulkan gatal.

Gigitan kutu busuk pun dapat menyerang di area kulit manusia mana pun yang terbuka. Pada kulit yang digigit, akan muncul bintik merah dengan area tengah seperti gigitan kutu.

Gigitan kutu juga menimbulkan bengkak kemerahan yang gatal, serta jika digaruk secara terus-menerus dapat menyebabkan kulit lecet dan terasa perih.

Sementara itu, tanda kehadiran kutu busuk yang paling jelas, terutama di rumah, adalah merasakan gigitan saat tidur atau melihat bekas gigitan.

Kendati demikian, cukup sulit untuk membedakan gigitan kutu busuk dari gigitan serangga atau ruam lainnya.

Sedangkan secara umum, gejala dan tanda gigitan kutu busuk antara lain:

  • Berwarna merah disertai bintik merah gelap di tengahnya.
  • Gatal yang berlebihan dan perih akibat garukan.
  • Muncul pada wajah, leher, lengan, dan tangan.

Pengobatan terhadap gigitan kutu busuk atau bedbugs berfokus untuk menghilangkan gejala, yakni meliputi:

  • Krim topikal, seperti kortison untuk meredakan gatal.
  • Antibiotik oral, apabila terjadi iritasi kulit di sekitar gigitan.
  • Kortikosteroid, apabila terjadi reaksi alergi yang parah.
  • Antihistamin, untuk meredakan reaksi alergi.

Sebagian besar gigitan kutu busuk dapat sembuh dalam kurun waktu satu hingga dua minggu setelah gigitan pertama.

Gigitan serangga ini sendiri biasanya tidak terlalu membutuhkan pengobatan khusus. Namun, perlu diingat, hindari untuk menggaruk bekas gigitan agar tidak terjadi infeksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com