Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Kemenhan.go.id Diduga Diretas, Pihak Kemenhan Buka Suara

Kompas.com - 03/11/2023, 17:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Biro Humas Kementeria Pertahanan RI (Kemenhan) Edwin Adrian Sumantha buka suara terkait dugaan peretasan data di situs kemenhan.go.id. 

Pihaknya mengaku telah menurunkan Tim Tanggap Insiden Keamanan Komputer (Computer Security Incident Response Team atau CSIRT) untuk mendalami kasus tersebut.

"Kegiatan tersebut untuk menginvestigasi dan sekaligus memastikan keamanan jaringan data dan internet di lingkungan Kemhan RI," kata Edwin, dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Sebagai langkah preventif, Edwin mengatakan pihaknya sengaja menonaktifkan situs Kemenhan untuk sementara waktu.

"Hal ini dilakukan agar tim CSIRT dapat menyelidiki dugaan peretasan data dengan lebih mendalam dan mengidentifikasi akar permasalahannya," terang dia.

Nantinya, situs Kemenhan akan kembali diaktifkan apabila kegiatan assessment telah selesai dan keamanan jaringan terverifikasi.

Pihaknya juga meminta maaf atas penonaktifan situs Kemenhan tersebut.

Tak ada data yang terdampak

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (3/11/2023, situs kemenhan.go.id masih belum bisa diakses.

Kendati demikian, Edwin mamastikan bahwa dugaan peretasan itu tidak memiliki dampak yang berarti.

"Kemenhan ingin menegaskan bahwa meskipun situs Kemenhan memuat sejumlah data namun tidak ada data sensitif yang berpotensi terdampak," kata dia.

Pihaknya mengaku telah melakukan langkah-langkah keamanan yang ketat untuk melindungi data sensitif.

Selain melakukan assessment terhadap jaringan data dan internet, Kemhan juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan untuk mengantisipasi kebocoran data terulang kembali.

Baca juga: Izin dan Larangan Terkait Data Pribadi di Rumah Sakit

Ahli ungkap bahaya peretasan situs Kemenhan

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha mengatakan, peretasan yang terjadi di situs Kemenhan itu berbeda dari kasus biasanya.

Sebab dugaan peretasan yang menyasar situs pemerintahan Indonesia bukan pertama kali terjadi.

"Kali ini peretas hanya menjual akun yang bisa mengakses dashboard dari situs kemhan.go.id tersebut," kata Pratama saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Peretas juga tidak membagikan sampel data dan hanya membagikan tangkapan layar dari dashboard situs yang menampilkan salah satu dokumen surat menyurat.

Namun, Pratama memperingatkan bahwa hal tersebut berpotensi membahayakan keamanan serta kedaulatan negara.

"Akun-akun yang didapatkan juga memiliki kemungkinan dipergunakan untuk mengakses sistem lain di Kementerian Pertahanan yang menyimpan data penting serta dokumen rahasia negara," kata dia.

Baca juga: Admin BreachForums, Tempat Bjorka Jual Data Peretasan Ditangkap di AS

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com