Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Asing Soroti Kasus Jembatan Kaca Pecah di Banyumas yang Menewaskan Pengunjung

Kompas.com - 31/10/2023, 18:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Insiden jembatan kaca di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang pecah dan menewaskan pengunjung, mendapat sorotan media asing. 

Jembatan kaca setinggi 15 meter itu pecah dan menewaskan seorang pengunjung berinisial FA (39). Sementara tiga orang pengunjung lainnya mengalami luka-luka.

Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu menetapkan Edi Suseno selaku pemilik wahana jembatan kaca "The Geong" sebagai tersangka dan dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP.

Menurut pihak kepolisian, tersangka mendesain sendiri bangunan jembatan kaca tersebut.

"Dia melakukan kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia atau luka berat dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara," tutur Edy, dilansir dari Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Jembatan kaca Banyumas dalam pemberitaan media asing

Berikut Kompas.com merangkum beberapa pemberitaan internasional yang memuat tentang insiden jembatan kaca di Banyumas, Jawa Tengah yang pecah.

1. Mothership: jembatan kaca tak penuhi standar

Media Singapura, Mothership memuat artikel berjudul "Glass bridge in Indonesia shatters, tourist falls 10m & dies", Minggu (30/10/2023).

Dalam artikel itu, Mothership menyoroti jembatan kaca "The Geon"g yang tidak memenuhi standar keamanan.

Obyek wisata yang beroperasi sejak April 2023 itu belum melakukan evaluasi standar keselamatan.

Pihak pengelola "The Geong" disebut tidak hadir dalam pertemuan dan malah mengirim perwakilannya.

Di sisi lain, jembatan itu juga tidak memenuhi standar keamanan dan tidak dirawat dengan baik.

Wahana itu tidak dilengkapi dengan peringatan imbauan, instruksi keselamatan, dan jaring pengaman di sekitar jembatan.

Baca juga: Menilik Konstruksi Jembatan Kaca di Banyumas yang Pecah dan Tewaskan Satu Wisatawan

Halaman:

Terkini Lainnya

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com