Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tersangka, Bos "The Geong" Ternyata Punya 3 Wahana Jembatan Kaca

Kompas.com - 31/10/2023, 16:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi menetapkan Edi Suseno (63), pengelola "The Geong" di Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (25/10/2023).

Obyek wisata jembatan kaca tersebut pecah dan menewaskan satu wisatwan dan tiga orang luka-luka

Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu mengatakan, dari hasil pemeriksaan diketahui tersangka mendesain sendiri jembatan kaca tersebut.

Jembatan kaca "The Geong" juga tidak memiliki izin dan tidak memenuhi standar operasional serta kajian standar keselamatan atau kelayakan.

"Pengelola sudah kami tetapkan menjadi tersangka dan yang bersangkutan ditahan," kata Edy, dilansir dari Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Terancam hukuman 5 tahun penjara

Terkait perbuatannya yang menyebabkan satu orang pengunjung tewas, tersangka dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP.

Pasal 359 KUHP mengatur kealpaan mengakibatkan kematian orang lain, serta Pasal 360 yang mengatur kealpaan mengakibatkan orang lain luka.

"Dia melakukan kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia atau luka berat dengan ancaman hukuman paling lama lima tahun penjara," tutur Edy.

Tersangka saat ini telah ditahan oleh petugas kepolisian.

Punya 3 jembatan kaca

Jembatan kaca yang berlokasi di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah itu bukan satu-satunya jembatan kaca yang dimiliki tersangka.

Menurut Edy, tersangka memiliki tiga wahana jembatan kaca.

Disebutkan, wahana jembatan kaca tersebut masing-masing berlokasi di Hutan Pinus Limpakuwus, Baturraden di Banyumas, dan di Guci di Tegal, Jawa Tengah.

Untuk jembatan kaca di Hutan Pinus Limpakuwus dan Baturraden, wahananya sudah ditutup. Sementara di Guci, Tegal, pihak kepolisian sedang mengurus penutupan wahana itu.

”Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Tegal (kabupaten) dan menurut kapolres, wahana itu sudah ditutup,” kata Edy, dikutip dari Kompas.id.

Baca juga: Menilik Konstruksi Jembatan Kaca di Banyumas yang Pecah dan Tewaskan Satu Wisatawan

Penyebab jembatan kaca "The Geong" pecah

Jembatan kaca pecah di tempat wisata The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah, Rabu (25/10/2023).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Jembatan kaca pecah di tempat wisata The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah, Rabu (25/10/2023).

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas kepolisian menemukan kanal C yang digabungkan untuk menghubungkan jembatan berbentuk letter T itu disambung dengan cara dilas.

Pengelasan pun dilakukan secara tidak simetris atau bergelombang.

"Ketika kaca itu ditempatkan pada tempat yang bergelombang, menurut ahli, menyebabkan lendutan atau seperti getaran yang menyebabkan kaca itu pecah,” kata Edy. 

Kepolisian juga menemukan busa pada kaca sebagai peredam getaran atau tekanan kaca yang sudah tidak mengeras dan berkarat.

Selain itu, polisi tidak menemukan papan informasi atau imbuan untuk pengunjung di pintu masuk wahana jembatan kaca Limpakuwus.

Jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023).

Diduga dibuat dari bahan bekas

Terpisah, Dosen Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Nor Intang Setyo mengatakan bahwa kondisi kaca dan tiang-tiang penyangga konstruksi diduga bekas.

Dugaan itu muncul dari beberapa lubang serta karat yang terdapat pada tiang tersebut.

Jenis kaca yang digunakan juga berupa tempered. Padahal, untuk wahana jembatan kaca seperti di "The Geong" harusnya menggunakan kaca jenis tempered laminated.

Terkait adanya insiden jembatan kaca di Limpakuwus, pemerintah Kabupaten Banyumas akan melakukan uji kelayakan terhadap wahana wisata jembatan kaca.

Selain itu, akan diterbitkan surat edaran bupati kepada pelaku usaha tujuan wisata untuk melengkapi perizinan dan kelayakan operasional.

Sebab, dari enam titik wahana jembatan kaca yang berlokasi di Banyumas, hanya ada satu jembatan kaca yang telah memiliki sertifikat layak fungsi, yaitu jembatan kaca di Menara Pandang Teratai Purwokerto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com