Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Obat Methylprednisolone, dari yang Ringan hingga Serius

Kompas.com - 31/10/2023, 07:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Methylprednisolone atau metilprednisolon adalah obat kortikosteroid yang dikonsumsi untuk mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.

Methylprednisolone digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan seperti arthritis, lupus, psoriasis, kolitis ulserativa, gangguan alergi, gangguan kelenjar (endokrin), dan kondisi yang memengaruhi kulit, mata, paru-paru, lambung, sistem saraf, atau sel darah.

Obat ini bekerja dengan cara menurunkan respons sistem imunitas tubuh dan mengurangi gejala pembengkakan, rasa sakit, dan reaksi alergi, dikutip dari Drugs.

Namun demikian, seperti halnya obat lain, methylprednisolone juga memiliki beberapa efek samping pada tubuh, terutama bila dikonsumsi secara berlebih.

Lantas, apa saja efek samping methylprednisolone?

Baca juga: Efek Samping Konsumsi Obat Diabetes Ozempic untuk Menurunkan Berat Badan


Efek samping methylprednisolone

Methylprednisolone tidak menyebabkan kantuk, namun dapat menimbulkan beberapa efek samping umum dan serius bagi sebagian orang.

Efek samping umum

Dilansir dari Medical News Today, efek samping methylprednisolone yang lebih umum meliputi:

  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Penambahan berat badan
  • Kebingungan, kegembiraan, dan kegelisahan
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau tangan
  • Masalah kulit, seperti jerawat, kulit tipis, dan kulit berkilau
  • Peningkatan rasa haus
  • Infeksi
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelemahan otot
  • Depresi.

Efek ini kemungkinan akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Namun, bila gejalanya semakin parah atau tidak kunjung hilang, maka segera bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda.

Efek samping serius

Selain itu, methylprednisolone juga dapat memicu beberapa efek samping yang serius, yang biasanya berupa reaksi alergi.

Beberapa gejalanya mungkin termasuk:

  • Ruam kulit
  • Gatal-gatal
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
  • Perubahan emosi dan suasana hati
  • Perubahan kepribadian
  • Psikosis
  • Masalah mata
  • Kesulitan buang air kecil atau perubahan jumlah buang air kecil
  • Nyeri di pinggul, punggung, tulang rusuk, bahu, lengan, atau kaki
  • Infeksi
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin dan batuk
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau tangan
  • Luka yang tidak kunjung sembuh
  • Kadar potasium rendah dalam darah
  • Perubahan hormon
  • Kehilangan selera makan
  • Kekurangan energi
  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Nyeri sendi atau otot
  • Penurunan berat badan
  • Tekanan darah rendah.

Baca juga: Benarkah Obat untuk Penderita OCD Bisa Menyebabkan Kenaikan Berat Badan?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com