Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Orang Masuk ke Jalur Kereta Cepat Whoosh di Padalarang, Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 24/10/2023, 14:16 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Saat diperiksa oleh pihak kepolisian, pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan dan diduga berupaya melakukan percobaan bunuh diri.

Kapolsek Padalarang Kompol Darwan yang turun langsung menemui pelaku berhasil menggagalkan aksi bunuh diri itu.

Dia mengatakan, pria itu memanjat dinding penghalau kebisiangan di KM 103 lintasan rel kereta cepat dan siap melompat.

"Setibanya di lokasi, langsung saya datangi. Tadi saya ke atas, di atas saya bujuk. Saya ingatkan kemudian saya tanya masalahnya apa, apa kebutuhannya, sok ngomong sama Kapolsek nanti dibantu," kata Darwan, dikutip dari Kompas.com, Senin.

Baca juga: 5 Fakta Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh

Pria yang belum dikenali identitasnya tersebut akhirnya bersedia untuk menyingkir dari lintasan kereta yang memiliki tinggi kurang lebih 40 meter setelah dibujuk beberapa kali.

Darwan menduga, tindakan percobaan bunuh diri itu didasari oleh gangguan mental yang dialami pria tersebut.

Dugaan itu muncul ketika dirinya kesulitan berkomunikasi saat membujuk pria tersebut. Selama hampir 1 jam dia berkomunikasi dengan pria itu.

"Dia stres sepertinya. Posisinya sudah berada mau loncat, kemudian saat diajak ngobrol dia lama responsnya. Jawabnya cuma 'saya mau lompat aja', begitu," terang dia.

Kendati demikian, terkait dengan dugaan pria tersebut hendak mencuri kabel di lintasan rel kereta cepat Whoosh di Padalarang, Darwan belum merespons.

Upaya konfirmasi melalui pesan singkat juga belum mendapatkan balasan hingga Selasa (24/10/2023) sore.

Baca juga: Penjelasan KCIC soal 31 Penumpang Kereta Cepat Whoosh yang Tertinggal

Tindak pecegahan KCIC

Atas kejadian tersebut, General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyampaikan permohonan maaf.

"KCIC memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan akan melakukan evaluasi untuk meningkatkan pengamanan jalur serta melakukan sosialisasi ke masyarakat dan berkordinasi dengan kewilayahan setempat untuk mencegah hal serupa kembali terulang," tuturnya, dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Sebagai upaya pengamanan jalur, pihaknya telah memasang pagar pembatas dengan kawat berduri di sepanjang jalur kereta cepat untuk mencegah benda asing atau oknum memasuki area jalur kereta.

"KCIC juga sudah memasang berbagai sensor dan CCTV untuk memantau kondisi jalur kereta cepat," ucap Eva.

Baca juga: Saat EMU Red Komodo dan CIT Doctor Yellow Kereta Cepat Digandengkan, Apa Tujuannya?

Halaman:

Terkini Lainnya

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com