Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alami Kebocoran, Bagaimana Sejarah Selokan Mataram Yogyakarta?

Kompas.com - 23/10/2023, 18:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Adapun caranya yakni dengan membangun saluran irigasi yang bisa dimanfaatkan untuk pertanian.

Sultan menjelaskan kepada Jepang, bahwa kondisi rakyat Yogyakarta sangat miskin, tanahnya gersang, dan pertaniannya kurang produktif.

Oleh sebab itulah, diperlukan pembuatan saluran irigasi yang menghubungkan Kali Progo dan Kali Opak.

Saat itu, Sultan mengusulkan supaya Jepang mengutamakan kemakmuran warganya terlebih dahulu. Ia beralasan, nantinya hal itu bisa membantu tentara Jepang dalam melawan Sekutu ke depannya.

Menurut Sultan, jika hasil pertanian baik maka bisa diberikan guna kepentingan sumber daya alam Jepang.

Usulan Sultan pun kemudian diterima oleh Pemerintah Jepang.

Sultan kemudian diberi dana untuk membangun saluran irigasi sepanjang 31,2 kilometer.

Baca juga: KAI Ungkap Alasan Pengendara Sepeda Motor Masuk ke Stasiun Tugu Yogyakarta

Menyelamatkan rakyat Yogyakarta dari romusha

Pembangunan Selokan Mataram yang disetujui ini kemudian membebaskan rakyat Yogyakarta dari romusha.

Pasalnya, rakyat Yogyakarta yang seharusnya dipaksa ikut romusha dialihkan untuk membangun kanal irigasi ini.

Keberadaan Selokan Mataram pun terbukti menyediakan kebutuhan air untuk lahan pertanian penduduk, khususnya Sleman, Kulon Progo, dan Bantul.

Pembangunan Selokan Mataram dilakukan selama sekitar 2 tahun yakni dari 1942-1944.

Dikutip dari Kompas.com (23/7/2022), Jepang menamai saluran ini dengan nama kanal Yoshihiro yang mengacu pada nama jenderal perang Shimazu Yoshihiro (1535-1619).

Sosok tersebut dikenal karena memimpin 300 pasukan yang mampu mengalahkan 3.000 pasukan musuh dalam perang Kizakihira di Kyushu tahun 1572.

Saat ini, Selokam Mataram menjadi tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Baca juga: Video Viral Selokan Mataram Jebol, Berlokasi di Dekat Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya di Pilgub Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Cara Daftar PPDB Online Jakarta 2024, Pilih Sekolah di ppdb.jakarta.go.id

Tren
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz Mundur, Konflik Berpotensi Semakin Memanas

Tren
Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Jadwal Indonesia Vs Filipina 11 Juni 2024, Pukul Berapa?

Tren
Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Ormas Keagamaan Tolak Kelola Tambang, Bahlil: Tidak Bisa Kami Paksa

Tren
9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

9 Tanda Tubuh Kekurangan Kalsium, Salah Satunya Mudah Cemas

Tren
Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli

Tren
Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com