Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Mengebor Tanah hingga Tembus ke Negara di Belahan Bumi Lain?

Kompas.com - 20/10/2023, 19:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Pada kedalaman sekitar 10 kilometer ini, menurut Heri, manusia akan menemukan mineral dan berbagai tipe batuan.

"Mineral untuk dieksploitasi. Sementara tipe batuan biasa untuk memahami potensi-potensi kebencanaan seperti gempa Bumi dan lain lain," paparnya.

Baca juga: Bagaimana Cermin Bisa Tahu Ada Obyek Lain di Balik Suatu Benda?

Pengeboran terdalam di dunia

Dilansir dari CNN, Jumat (21/7/2023), insinyur China kembali membuat lubang bor super dalam yang akan menggali jauh ke dalam kerak Bumi.

Terletak di wilayah Sichuan, barat daya China, lokasi merupakan kawasan utama produksi gas, sehingga diperkirakan akan menyimpan banyak cadangan gas alam.

Proyek ini muncul beberapa minggu usai China mulai mengebor lubang super dalam lainnya, di Gurun Taklamakan, Xinjiang.

Dengan masing-masing kedalaman 10.520 meter di Sichuan dan sekitar 11.100 di Xinjiang, dua proyek ini masuk dalam daftar lubang bor terdalam yang dibuat manusia.

Kendati demikian, rekor pengeboran terdalam saat ini masih dipegang Kola Superdeep Borehole di barat laut Rusia.

Lubang dengan kedalaman 12.262 meter tersebut merupakan sebuah proyek pengeboran ilmiah era Uni Soviet yang membutuhkan waktu 20 tahun untuk menyelesaikannya.

Lubang yang sangat dalam ini bahkan membentang jauh lebih besar dari ukuran Gunung Everest dari atas ke bawah, yakni sekitar 8.800 meter.

Baca juga: Berapa Jumlah Manusia yang Pernah Tinggal di Bumi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com