Pepaya mengandung enzim papain yang dapat memecah rantai protein keras pada daging atau otot.
Oleh karena itu, selama bertahun-tahun, masyarakat telah memanfaatkan buah ini untuk melunakkan daging yang keras.
Namun, dilansir dari Medline Plus, kandungan papain pada pepaya juga dapat merusak kerongkongan.
Efek samping pepaya tersebut terutama pada buah mentah yang belum diolah atau dimasak hingga matang sempurna.
Pepaya adalah buah yang bergizi dan kaya akan serat. Tercatat, satu buah pepaya berukuran kecil atau sekitar 152 gram mengandung 3 gram serat.
Namun, memakannya terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kembung, seperti dilansir laman Livestrong.
Kembung disebabkan penumpukan gas di dalam perut. Kondisi ini biasanya terjadi saat seseorang tiba-tiba meningkatkan asupan serat, sehingga bakteri dalam usus besar kewalahan untuk memecahnya.
Namun, buah ini juga dapat membantu mengurangi kembung pada orang yang tidak menghasilkan cukup enzim untuk memecah protein di dalam saluran pencernaan.
Sebagai gantinya, enzim papain dalam pepaya akan membantu mencerna protein yang masuk ke dalam tubuh.
Baca juga: 3 Efek Samping Kelengkeng, Bisa Naikkan Kadar Gula Darah
Kandungan seratnya yang melimpah bukan hanya melancarkan sistem pencernaan, tetapi juga menyebabkan efek samping.
Dilansir dari laman Everyday Health, makan pepaya terlalu banyak berpotensi menimbulkan efek pencahar, seperti diare dan sakit perut.
Oleh karena itu, jika mengalami diare setelah makan pepaya, kurangi porsi atau konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jumlah asupan yang sesuai.
Pepaya mengandung beta karoten, salah satu jenis pigmen karotenoid yang banyak ditemukan pada makanan nabati berwarna kuning, oranye, dan merah.
Beta karoten akan diubah menjadi vitamin A saat melalui proses metabolisme di dalam tubuh.
Meski sehat bagi tubuh, mengonsumsi beta karoten dalam jumlah besar, baik dari suplemen atau makanan seperti pepaya dapat mengubah warna kulit menjadi oranye atau kekuningan.
Kondisi yang disebut karotenodermia ini terjadi jika seseorang mengonsumsi lebih dari 30 miligram beta karoten per hari.
Sebagai gambaran, satu cangkir pepaya mengandung 0,4 miligram beta karoten. Untuk itu, mengonsumsi buah ini dalam jumlah wajar tidak akan mengubah warna kulit.
Karotenodermia sendiri tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan medis. Lambat-laun, kulit akan akan kembali ke warna normal setelah berhenti mengonsumsi beta karoten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.