Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Pepaya, Sehatkan Pencernaan tapi Bisa Picu Efek Pencahar

Kompas.com - 14/10/2023, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

2. Merusak kerongkongan

Pepaya mengandung enzim papain yang dapat memecah rantai protein keras pada daging atau otot.

Oleh karena itu, selama bertahun-tahun, masyarakat telah memanfaatkan buah ini untuk melunakkan daging yang keras.

Namun, dilansir dari Medline Plus, kandungan papain pada pepaya juga dapat merusak kerongkongan.

Efek samping pepaya tersebut terutama pada buah mentah yang belum diolah atau dimasak hingga matang sempurna.

3. Picu perut kembung

Pepaya adalah buah yang bergizi dan kaya akan serat. Tercatat, satu buah pepaya berukuran kecil atau sekitar 152 gram mengandung 3 gram serat.

Namun, memakannya terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kembung, seperti dilansir laman Livestrong.

Kembung disebabkan penumpukan gas di dalam perut. Kondisi ini biasanya terjadi saat seseorang tiba-tiba meningkatkan asupan serat, sehingga bakteri dalam usus besar kewalahan untuk memecahnya.

Namun, buah ini juga dapat membantu mengurangi kembung pada orang yang tidak menghasilkan cukup enzim untuk memecah protein di dalam saluran pencernaan.

Sebagai gantinya, enzim papain dalam pepaya akan membantu mencerna protein yang masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: 3 Efek Samping Kelengkeng, Bisa Naikkan Kadar Gula Darah

4. Efek pencahar

Ilustrasi pepaya, buah pepaya. Makan pepaya terlalu banyak berpotensi menimbulkan efek pencahar, seperti diare dan sakit perut.FREEPIK/RACOOL_STUDIO Ilustrasi pepaya, buah pepaya. Makan pepaya terlalu banyak berpotensi menimbulkan efek pencahar, seperti diare dan sakit perut.

Kandungan seratnya yang melimpah bukan hanya melancarkan sistem pencernaan, tetapi juga menyebabkan efek samping.

Dilansir dari laman Everyday Health, makan pepaya terlalu banyak berpotensi menimbulkan efek pencahar, seperti diare dan sakit perut.

Oleh karena itu, jika mengalami diare setelah makan pepaya, kurangi porsi atau konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jumlah asupan yang sesuai.

5. Kulit jadi kuning atau oranye

Pepaya mengandung beta karoten, salah satu jenis pigmen karotenoid yang banyak ditemukan pada makanan nabati berwarna kuning, oranye, dan merah.

Beta karoten akan diubah menjadi vitamin A saat melalui proses metabolisme di dalam tubuh.

Meski sehat bagi tubuh, mengonsumsi beta karoten dalam jumlah besar, baik dari suplemen atau makanan seperti pepaya dapat mengubah warna kulit menjadi oranye atau kekuningan.

Kondisi yang disebut karotenodermia ini terjadi jika seseorang mengonsumsi lebih dari 30 miligram beta karoten per hari.

Sebagai gambaran, satu cangkir pepaya mengandung 0,4 miligram beta karoten. Untuk itu, mengonsumsi buah ini dalam jumlah wajar tidak akan mengubah warna kulit.

Karotenodermia sendiri tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan medis. Lambat-laun, kulit akan akan kembali ke warna normal setelah berhenti mengonsumsi beta karoten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Pelari Makassar Meninggal Diduga 'Cardiac Arrest', Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Pelari Makassar Meninggal Diduga "Cardiac Arrest", Kenali Penyebab dan Faktor Risikonya

Tren
Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Respons MUI, Muhammadiyah, dan NU soal Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Tren
Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Cara Mengurus Pembuatan Sertifikat Tanah, Syarat dan Biayanya

Tren
Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Mengenal Teori Relativitas Albert Einstein, di Mana Ruang dan Waktu Tidaklah Mutlak

Tren
Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Ahli Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Lukisan Mona Lisa Dibuat, Ini Kotanya

Tren
Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Gaji Ke-13 PNS Cair Mulai Hari Ini, Cek Penerima dan Komponennya!

Tren
Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Rujak dan Asinan Indonesia Masuk Daftar Salad Buah Terbaik Dunia 2024

Tren
Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tak Hanya Menggunakan Suara, Kucing Juga Berkomunikasi dengan Bantuan Bakteri

Tren
Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Sosok dan Kejahatan Chaowalit Thongduang, Buron Nomor Satu Thailand yang Ditangkap di Bali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com