Pintu masuk terowongan Gaza berbentuk vertikal yang umumnya tersembunyi di dalam rumah warga, masjid, sekolah, dan bangunan umum.
Terowongan itu turun ke bawah sekitar belasan meter sebelum mencapai lorong horizontal, yang dilapisi beton dan kabel listrik.
Sebagian besar memiliki lebar sekitar satu meter dan tinggi 2,5 meter, hampir tidak cukup untuk menampung seorang pria yang membawa persenjataan berat.
Terowongan itu diklaim mampu turun lebih jauh dengan kedalaman 30 meter di bawah permukaan.
Sebagian besar memiliki panjang antara satu hingga tiga kilometer dan memiliki banyak pintu masuk dan cabang.
Baca juga: Awal Mula dan Lini Masa Konflik Israel Vs Hamas
Masing-masing terowongan saling terhubung dengan lorong-lorong lain dan dengan bunker-bunker yang digunakan sebagai pusat komando dan gudang senjata.
Tempat ini juga disebut digunakan untuk menjaga para pemimpin politik dan militer Hamas agar tetap aman dari gempuran pasukan Israel di atas tanah.
Ahli perang bawah tanah yang mengajar di Universitas Reichman di Israel, Daphné Richemond-Barak mengatakan, terowongan Gaza memiliki bangunan yang tidak sempurna, tapi digunakan dengan sanat teratur.
"Terowongan lintas batas cenderung tidak sempurna, artinya hampir tidak memiliki benteng pertahanan," kata dia, masih dari sumber yang sama.
Barak menduga, terowongan itu dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk memberi kenyamanan bagi pasukan Hamas.
"Para pemimpin bersembunyi di sana. Mereka memiliki pusat komando dan kontrol. Mereka menggunakannya untuk transportasi dan jalur komunikasi. Mereka dilengkapi dengan listrik, penerangan, dan rel kereta api. Anda bisa lebih banyak bergerak dan berdiri," jelasnya.
Baca juga: Israel Resmi Deklarasikan Perang Melawan Hamas, Pertama Kali sejak 1973
Setelah konflik pada 2021, IDF mengklaim telah menghancurkan lebih dari 100 km terowongan melalui serangan udara.
Namun, Hamas menyebutkan bahwa terowongannya membentang sepanjang 500 km dan hanya 5 persen yang terkena serangan.
Sebelumnya, pada 2014, IDF dan pasukannya juga pernah mengklaim telah menghancurkan lebih dari 30 terowongan selama perang.
Baca juga: Jadi Titik Konflik Hamas-Israel, Berapa Penduduk Jalur Gaza?
Sementara itu, analis pertahanan Israel yang berspesialisasi dalam perang bawah tanah, Eado Hecht menjelaskan, menghancurkan terowongan Gaza bukan perkara yang mudah.