Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Sepak Terjang Krishna Murti, Polisi di Kasus Kopi Sianida Jessica

Kompas.com - 07/10/2023, 19:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Selama masa pendidikan di Akpol, Krishna menjadi komandan batalion taruna. Dia merupakan teman seangkatan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, dan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Irjen Muhammad Iqbal.

Setelah lulus, dia tertarik bidang reserse. Krishna yang mendapat tawaran untuk menjadi polisi lalu lintas menolak tawaran tersebut dan memutuskan untuk menjadi polisi reserse.

Baca juga: Dinilai Masih Misteri, 5 Kesaksian Ini yang Beratkan Status Jessica Wongso Kopi Sianida sebagai Pembunuh Mirna

Sepak terjang Krishna Murti

Krishna pernah menjabat sebagai Kapolsek Randudongkal di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dengan pangkat inspektur dua (dulu letnan dua).

Dia juga pernah menjabat sebagai Kasat Serse Narkoba Polwiltabes Surabaya pada 1997. Dia berperan membongkar sindikat narkoba di Surabaya. Saat itu, Krishna melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).

Krishna juga pernah menjadi Sekretaris Kapolda Metro Jaya lalu sebagai Kapolsek Metro Penjaringan pada 2001.

Dia pernah menduduki posisi Kasat Serse Polres Metro Jakarta Utara dan Kanit Tindak Pidana Perbankan di Bareskrim Polri.

Tak hanya aktif di dalam negeri, Krishna pernah menjalani misi perdamaian bersama pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bosnia pada 1996. Dia menjabat sebagai Transitional Police Force.

Krishna juga dipercaya untuk menjadi Komandan Kontingen ke Sudan untuk mengemban misi perdamaian.

Pada 2011, dia terpilih sebagai Police Planning Officer PBB dan berkantor di New York. Namun dua tahun kemudian, ia memutuskan pulang ke Indonesia.

Baca juga: Sederet Kasus yang Ditangani Ferdy Sambo: Kopi Sianida, Djoko Tjandra, KM 50, hingga Kebakaran Gedung Kejagung

Kasus yang diusut Krishna Murti

Sebagai polisi, Krishna terlibat dalam penyelidikan berbagai kasus. Di antaranya, kasus sindikat narkoba di Surabaya, mengungkap pembunuhan bos PT Asaba oleh mantan prajurit Intai Amfibi (Taifib) Suud Rusli, serta mengusut kasus bank Century.

Di dalam negeri, namanya sering muncul ke publik berkat keterlibatan di sejumlah kasus besar seperti bom Thamrin dan kasus kopi sianida.

Dilansir dari Kompas.com (17/10/2022), Krishna yang saat itu menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya ikut menghadapi serangan teror di sekitar Plaza Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Aksinya terbilang nekat karena dia memimpin anak buahnya dan menghadapi serangan teroris sambil menenteng pistol dan rompi antipeluru tapi tanpa helm pengaman kepala.

Saat Krishna menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ferdy Sambo menjabat sebagai wakilnya.

Baca juga: 14 Januari 2016, Aksi Teror Bom hingga Baku Tembak di Thamrin, 8 Orang Tewas

Dia juga terlibat dalam penyelidikan kasus kopi sianida pada 2016. Krishna bahkan mengawal perkembangan kasus tersebut meski telah bertugas sebagai Wakapolda Lampung.

Krishna Murti sempat juga menjabat sebagai Kepala Biro Misi Internasional (Karomisinter) di Divisi Hubungan Internasional Polri.

Diberitakan Kompas.com (16/10/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menaikkan jabatan Krishna Murti sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Mabes Polri.

Promosi itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/2224/X/KEP./2022 tertanggal 14 Oktober 2022 yang ditandatangani AS SDM Polri Irjen Pol Wahyu Widada.

Baca juga: 4 Kasus Bom Panci di Indonesia, Mulai dari Gereja Katedral Makassar hingga Cicendo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com