Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub Bumi

Kompas.com - 02/10/2023, 12:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Dilansir National Geographic, warna aurora bisa bervariasi tergantung pada ketinggian dan jenis atom yang terlibat.

Jika ion menumbuk atom oksigen yang berada jauh di atmosfer, interaksi tersebut menghasilkan cahaya merah, dan ini adalah aurora yang tidak biasa.

Warna paling umum dari fenomena aurora adalah hijau-kuning, yang terjadi ketika ion-ion bertemu oksigen di ketinggian yang lebih rendah.

Cahaya kemerahan dan kebiruan yang sering muncul di pinggiran bawah aurora dihasilkan oleh ion yang bertemu atom nitrogen.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Black Hole atau Lubang Hitam?

Ion yang mengenai atom hidrogen dan helium dapat menghasilkan aurora biru dan ungu, meskipun mata manusia jarang dapat mendeteksi bagian spektrum elektromagnetik ini.

Aurora paling aktif terjadi saat angin matahari paling kuat. Angin matahari biasanya cukup konstan, namun solar weather (cuaca matahari) dapat berubah setiap hari.

Cuaca matahari sering diukur dengan sunspots (bintik matahari), yakni bagian terdingin dari matahari dan tampak sebagai gumpalan gelap pada permukaannya yang berwarna putih panas.

Aktivitas bintik matahari dilacak selama siklus 11 tahun, dan aurora yang cerah serta konsisten paling terlihat pada puncak aktivitas bintik matahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com