Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penemuan Zealandia, Benua Kedelapan yang Tersembunyi di Bawah Air

Kompas.com - 27/09/2023, 22:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Kerak benua cenderung terdiri dari batuan beku, metamorf, dan sedimen seperti granit, sekis, dan batu kapur. Sedangkan dasar samudra biasanya hanya terbuat dari batuan beku seperti basal.

Namun masih banyak hal yang belum diketahui tentang benua ini, salah satunya asal-usul benua tersebut.

Beberapa ilmuwan bahkan tak sepakat apabila daratan yang tenggelam ini disebut sebagai benua kedelapan.

"Ini tidak seperti gunung, negara, atau planet. Tidak ada badan resmi yang menyetujui sebuah benua," kata Nick Mortimer, ahli geologi dari GNS Science Selandia Baru yang memimpin kelompok tahun 2017, dilansir dari Insider.

Kelompok Mortimer mengatakan bahwa sebuah benua harus memiliki batas-batas yang jelas, menempati area yang lebih besar dari 386.000 mil persegi (1 juta kilometer persegi), lebih tinggi dari kerak samudra di sekitarnya, dan memiliki kerak benua yang lebih tebal daripada kerak samudra.

Dan Zealandia, memenuhi semua persyaratan tersebut.

"Jika Anda mengeringkan lautan, Zealandia akan terlihat sebagai dataran tinggi yang berdiri tegak di atas dasar lautan," ucap Mortimer.

Mortimer menyebutnya sebagai benua paling tipis, paling terendam, dan terkecil.

Masalahnya, sampai saat ini, kerak dan batuan tertua yang pernah diambil dari Zealandia hanya berusia 500 juta tahun, sedangkan semua benua lainnya mengandung kerak yang berusia 1 miliar tahun atau lebih.

Namun, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa bagian dari benua Zealandia itu berusia dua kali lebih tua dari yang diperkirakan oleh para ahli geologi.

Baca juga: Perjalanan Nasi Goreng, Lahir di Selatan China hingga Terbang ke Berbagai Benua

Benua Zealandia masuk ke peta

Keberadaan Zealandia, benua kedelapan itu, semakin nyata ketika ahli geologi memetakan wilayahnya seluas dua juta mil persegi menggunakan data dari sampel batuan dasar laut.

Peta yang telah disempurnakan ini menyoroti sejarah geologi Zealandia yang unik.

Dilansir dari Times of India, sekitar 83 juta tahun yang lalu, superkontinen Gondwana terpecah karena kekuatan geologi, sehingga memunculkan benua-benua yang ada sekarang.

Proses inilah yang membentuk Zealandia, di mana 94 persen wilayahnya terendam, dan hanya 6 persen berupa Selandia Baru dan pulau-pulau tetangganya yang terlihat.

Tim ahli geologi dan seismologi internasional menyempurnakan peta Selandia Baru yang sudah ada dengan menganalisis sampel batuan dan sedimen yang dikumpulkan dari dasar laut dan pulau-pulau di pesisir.

Mereka melengkapinya dengan analisis data seismik dan menghasilkan peta Zealandia seluas hampir 5 juta kilometer persegi.

Perlu waktu 375 tahun bagi para ilmuwan untuk menyimpulkan bahwa Zealandia memang ada, dan sekarang diakui sebagai benua kedelapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com