Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jateng Sukasno menjelaskan penyebab kekeringan di Jateng yang mendorong pihaknya mengeluarkan peringatan dini sepanjang akhir September 2023.
Ia menerangkan, ada fenomena global dan regional yang memengaruhi dinamika atmosfer di wilayah perairan Indonesia ketika musim kemarau.
Fenomena yang dimaksud adalah fenomena El Nino positif yang berlangsung di Samudera Pasifik dan anomali Indian Ocean Dipole (IOD) positif di Samudera Hindia bagian Barat.
"Yang menyebabkan terjadinya pengurangan curah hujan di musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia termasuk di Jawa Tengah," jelas Sukasno kepada Kompas.com, Sabtu (23/9/2023).
Baca juga: Kapan Mulai Musim Hujan 2023? Ini Prediksi BMKG dan Wilayah yang Mengalami
Sukasno menyampaikan, musim kemarau yang terjadi di sebagian besar wilayah di Jateng di mana potensi kekeringan dapat terjadi akan berakhir mulai November 2023.
Namun, tidak menutup kemungkinan sejumlah wilayah di Jateng diguyur hujan lebih awal, terutama yang berada di sekitar pegunungan.
Sukasno mengatakan, awal musim hujan 2023/2024 di Jateng diperkirakan terjadi pada Oktober 2023.
Ada beberapa wilayah yang berpotensi diguyur hujan lebih awal atau tepatnya pada awal Oktober 2023 (Oktober Dasarian I), yakni:
Kemudian, wilayah yang paling akhir mengalami musim hujan atau pada awal Desember 2023 (Desember Dasarian I) adalah:
Baca juga: Alasan Musim Hujan 2023 Mundur dari Biasanyag
Terkait potensi kekeringan di Jateng pada 21-30 September 2023 dan prakiraan awal musim hujan, Sukasno memberikan sejumlah imbauan kepada pemerintah masyarakat.
Berikut daftarnya: