Heatstroke juga bisa disebabkan oleh kurangnya minum air yang membuat tubuh mengalami dehidrasi.
Risiko terkena heatstroke dapat meningkat apabila orang berada di lingkungan yang lembap dan panas.
Heatstroke ditandai dengan perasaan panas dan kering pada kulit dan tingginya suhu tubuh.
Jika kedua tanda tersebut muncul, orang sebaiknya segera meminum air atau cairan lain dan mendapat perawatan lebih lanjut.
Baca juga: Berapa Banyak Air Putih yang Perlu Diminum Setelah Berolahraga?
Air tidak hanya berguna untuk melumasi sendi dan jaringan, tapi juga membantu melancarkan pencernaan.
Bila asupan air kurang, proses pencernaan menjadi melambat yang berpengaruh pada proses keluarnya kotoran atau feses.
Kondisi tersebut menyebabkan kotoran sulit dikeluarkan dan menjadi keras seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Bisa Memicu Efek Negatif, Hindari Minum Air Putih di Waktu-waktu Ini
Detak jantung biasanya meningkat ketika orang melakukan aktivitas berintensitas tinggi, seperti berlari, bersepeda, atau berenang.
Tapi, masih ada faktor lain yang menyebabkan detak jantung bertambah cepat, yaitu kurang minum air putih.
Hal tersebut dapat terjadi karena tubuh mengalami dehidrasi yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Supaya kesehatan sistem peredaran darah tetap lancar, biasakanlah minum air putih secara teratur dalam sehari.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Banyak Minum Air Putih Bisa Cegah Infeksi Covid-19?
Metabolisme adalah proses saat tubuh mengolah makanan dan minuman menjadi energi. Hal ini penting agar tubuh punya kekuatan untuk beraktivitas.
Namun, ada salah satu faktor yang menyebabkan metabolisme melambat, yaitu kurang minum air putih.
Berdasarkan penelitian yang diunggah ke Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, responden yang terlibat dalam penelitian mengalami peningkatan metabolisme setelah meminum 17 ons air.
Peneliti juga mendapati bahwa minum air sebanyak 1,5 liter setiap hari bisa membakar 17.400 kalori tambahan selama setahun.