Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Reynold EP Hutagalung menjelaskan, hasil otopsi masing-masing keempat mayat tidak bisa menentukan keterkaitan satu mayat dengan mayat lainnya.
"Hasil temuan juga berbeda. Ada yang tinggal tengkorak dan yang lain ada yang bagian telapak tangan dan kaki kepala cenderung tidak ada," kata Reynold dalam konferensi pers di Mapolda Lampung.
Menurut Reynold, penemuan keempat mayat tersebut tidak bisa disamakan satu sama lain.
Selain itu, kondisi mayat juga dapat berbeda. Ini terjadi kemungkinan karena dampak erosi air laut atau temuan kondisi laut lain.
Ia juga menyebut temuan mayat di Lampung tidak hanya dapat dikaitkan dengan tindakan pidana. Menurutnya, bisa saja dialami oleh para nelayan saat melaut.
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Bayi Terbungkus Seragam Sekolah di Sumenep
Secara terpisah, Kasubbid Dokpol Polda Lampung AKBP dr Legowo Hamijaya menyampaikan hasil otopsi terhadap keempat mayat tanpa kepala di Lampung.
"Hasil otopsi pemeriksaan luar dan dalam dari keempat mayat tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," kata Legowo dikutip dari Tribatanews, Kamis (14/9/23).
Meski tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, Legowo menyebut pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini secara mendalam.
Hal itu untuk mengetahui identitas korban masing-masing secara ilmiah dengan data primer data sekunder.
"Kami masih berusaha mengidentifikasi identitas jenazah. Untuk data primer, kami sudah mengambil sampel DNA dari bagian tulang kering kaki kiri masing-masing jenazah," jelasnya.
Sementara data sekunder didapatkan dari pakaian melekat atau ciri-ciri lain di tubuh masing-masing korban.
Terkait temuan empat mayat tanpa kepala di Lampung, ia mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait hal ini untuk segera melapor ke pihak berwajib.
Polres Tanggamus membuka hotline di nomor WhatsApp 082177861115 untuk menerima informasi dari masyarakat terkait temuan ini.
Sementara Polres Lampung Selatan membuka hotline laporan di nomor WhatsApp 089601610077 dan nomor telepon 0127-322110.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.