KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan banjir bandang menerjang kawasan industri nikel di Maluku Utara, viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah di media sosial X oleh akun @volcaholic1, Rabu (13/9/2023) malam.
"Hujan deras di Indonesia Maluku Utara telah menyebabkan banjir bandang yang melanda kawasan industri nikel besar di Teluk Weda di provinsi tersebut," tulis pengunggah.
Hingga Kamis (14/9/2023) pagi, video berdurasi 25 detik tersebut telah dilihat lebih dari 46.000 kali, disukai 800 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 600 warganet.
Lantas, bagaimana kejadiannya?
Baca juga: Penyebab Mengapa Banjir di Libya Begitu Besar dan Menewaskan Ribuan Orang...
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari membenarkan, banjir baru saja melanda Provinsi Maluku Utara.
Lebih tepatnya, bencana alam ini menerjang dua kecamatan di Kabupaten Halmahera Tengah, pada Rabu (13/9/2023) sekitar pukul 09.00 WIT.
"Genangan di wilayah terdampak berangsur surut malam tadi," ujar Abdul, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/9/2023) pagi.
Berdasarkan pantauan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Tengah, tinggi muka air di Kecamatan Weda, salah satu wilayah terdampak, mulai berangsur surut.
Sementara itu, di area lain, Desa Lelief, Kecamatan Weda Tengah, masih tampak tergenang air. Titik genangan salah satunya teridentifikasi di kawasan industri nikel, PT Indonesia Weda Bay Industrial Park.
"Petugas BPBD telah berada di lokasi untuk melakukan penanganan darurat," kata Abdul.
Selain penanganan darurat, petugas juga masih bersiaga untuk mengantisipasi dampak susulan maupun upaya evakuasi warga.
Menurutnya, data sementara mencatat, empat rumah terdampak di Kecamatan Weda, dan beberapa titik akses jalan terendam banjir dengan tinggi air muka hingga 75 sentimeter.
"Meskipun banjir melanda dua kecamatan, belum ada warga yang melakukan pengungsian," lanjutnya.
Baca juga: Mengenal Badai Daniel, Penyebab Banjir Bandang di Libya yang Tewaskan 2.500 Orang