Abdul menyampaikan, bencana banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi turun, menyebabkan debit air sungai setempat meluap.
Sebelum air meluap, BPBD Provinsi Maluku Utara telah mendapatkan peringatan dini bahaya banjir.
Peringatan tersebut menginformasikan bahwa potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir akan terjadi dalam kurun waktu 12-13 September 2023.
Di sisi lain, merujuk peringatan dini cuaca pada 14-15 September 2023, Provinsi Maluku Utara masih berpotensi diguyur hujan lebat disertai petir atau kilat dan angin kencang.
"BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bencana susulan," ujar Abdul.
Bukan hanya banjir, kesiapsiagaan juga perlu untuk menyikapi potensi bahaya lain yang dapat terjadi, seperti tanah longsor.
Menurut Abdul, meski sebagian besar wilayah Indonesia memasuki musim kemarau, keberadaan gelombang ekuatorial Rossby dan Kelvin telah menyebabkan awan hujan di beberapa wilayah.
Keberadaan gelombang ekuatorial itu juga menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir di beberapa tempat di bagian utara garis khatulistiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.