Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Badai Daniel, Penyebab Banjir Bandang di Libya yang Tewaskan 2.500 Orang

Kompas.com - 13/09/2023, 12:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badai Daniel menimbulkan kehancuran di seluruh Mediterania dalam sepekan terakhir dan menyapu Libya hingga menewaskan 2.500 orang dalam bencana banjir besar.

Di Kota Derna, banjir bandang menghancurkan dua bendungan resapan dan menyapu seperempat kota pada Minggu (10/9/2023) malam.

Menurut Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, setidaknya 10.000 orang dikhawatirkan hilang.

Badai Daniel sebelumnya juga telah menyapu Yunani bagian tengah yang mengakibatkan hujan ekstrem dan menewaskan 15 orang.

Baca juga: Apa Itu Badai Matahari dan Bagaimana Dampaknya untuk Indonesia?

Baca juga: 1 September 1969, Muammar Gaddafi Pimpin Kudeta Libya

Apa itu Badai Daniel?

Dikutip dari laman University of Reading, Inggris, Badai Daniel merupakan siklon Mediterania berumur panjang yang telah aktif selama lebih dari seminggu sejak terbentuk sebagai sistem cuaca bertekanan rendah pada 4 September 2023.

Siklon Mediterania yang intens dengan karakteristik seperti badai disebut medicanes (badai Mediterania).

Sistem ini bahkan dapat menampilkan "mata" tak berawan dalam citra satelit yang merupakan ciri khas badai.

Dalam setahun, Badai Daniel hanya terjadi 1-3 kali, tetapi dapat menimbulkan dampak buruk pada daratan akibat banjir, gelombang badai, dan angin kencang.

Asal usul badai ini sebagian besar berada di Mediterania barat dan di wilayah yang terbentang antara Laut Ionia dan pantai Afrika Utara.

Aliran panas dan kelembapan dari laut Mediterania biasanya dianggap penting dalam pengembangan Badai Daniel dan ditingkatkan oleh suhu permukaan laut yang hangat.

Baca juga: Banjir Bandang Landa Seoul Korea Selatan

Rekor curah hujan 

Orang-orang memeriksa kerusakan di daerah banjir Libya di Kota Derna. Badai Mediterania Daniel menewaskan setidaknya 150 orang dan menyebabkan banjir besar di Libya timur, kata otoritas setempat pada Senin (11/9/2023). Hujan lebat dan badai juga melanda Turkiye, Bulgaria, serta Yunani.KANTOR PERS PERDANA MENTERI LIBYA via AFP Orang-orang memeriksa kerusakan di daerah banjir Libya di Kota Derna. Badai Mediterania Daniel menewaskan setidaknya 150 orang dan menyebabkan banjir besar di Libya timur, kata otoritas setempat pada Senin (11/9/2023). Hujan lebat dan badai juga melanda Turkiye, Bulgaria, serta Yunani.

Dikutip dari World Meteorologizal Organization (WMO), Badai Daniel menyebabkan curah hujan yang memecahkan rekor di Yunani pada 5-6 September 2023.

Curah hujan yang tercatat bahkan mencapai 750 mm dalam kurun waktu 24 jam. Ini setara dengan curah hujan selama 18 bulan.

Di Thessaly, Yunani tengah, banyak stasiun menerima curah hujan 400 hingga 600 mm dalam 24 jam.

Thessaly adalah jantung pertanian Yunani, sehingga dampak ekonominya diperkirakan akan serius.

Baca juga: Mengenal 12 Dewa dan Dewi Olympus Yunani

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com