Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Anak Muda Sulit Punya Rumah karena Sering Beli Kopi, Benarkah?

Kompas.com - 02/09/2023, 19:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

"Akan lebih tepat bila penyebabnya adalah disebut sebagai gaya hidup," lanjut dia.

Andi mengatakan, gaya hidup berkontribusi besar pada keberhasilan anak muda membeli rumah.

Gaya hidup itu misalnya, kebiasaan ngopi, jajan makanan dan kuliner, gonta-ganti gadget, fashion, traveling dan wisata, serta hobi dan pengeluaran lainnya yang sebenarnya tidak terlalu penting dan diperlukan.

Di sisi lain, tidak dipungkiri bahwa inflasi harga properti yang terus melonjak juga menjadi alasan anak muda di Indonesia sulut membeli rumah.

"Penyebab lainnya yang tidak kalah penting adalah harga properti yang prosentase kenaikannya jauh lebih tinggi daripada prosentase kenaikan gaji dan penghasilan," ujar Andi.

Baca juga: Ini Alasan Sri Mulyani Sebut Masyarakat akan Kesulitan Membeli Rumah

Kendala harga properti

Dilansir dari harian Kompas (2021), besaran gaji atau Upah Minimum Pekerja (UMP) Jakarta nyatanya tidak cukup untuk membeli rumah di wilayah Ibu Kota.

Pekerja dengan gaji Rp 4,4 juta hanya bisa membeli rumah seharga Rp 168,8 juta.

Harga itu setara dengan harga terendah rumah baru tipe 36 di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Para pekerja tersebut mampu membeli rumah dari simulasi kredit dengan cicilan maksimum sebesar 35 persen dari gaji atau Rp 1,5 juta dan cicilan 15 tahun dengan bunga 8 persen.

Artinya, harga rumah yang bisa dijangkau untuk pekerja bergaji Rp 4,4 juta adalah sekitar Rp 168-Rp 200 juta.

Sementara untuk pekerja bergaji Rp 7 juta atau cicilan rumah Rp 2,5 juta per bulan, harga rumah yang terbeli sekitar Rp 250-300 juta.

Memiliki rumah di Jakarta hampir menjadi hal yang mustahil bagi masyarakat dengan tingkat penghasilan mereka yang tidak seimbang dengan presentasi kenaikan harga properti.

Dari analisis yang dilakukan, mahalnya harga tanah menyebabkan rumah tapak tipe 36 di Jakarta minimal berharga Rp 556 juta.

Harga sebesar itu hanya dapat dijangkau pekerja bergaji lebih dari Rp 14 juta per bulan atau cicilan Rp 4,9 juta.

Baca juga: Gunakan Agen Properti Saat Membeli Rumah, Apa Saja Kelebihannya?

Tips perencanaan keuangan untuk beli rumah

Perencana Keuangan OneShildt, Lusiana Darmawan juga menjelaskan bahwa kebiasaan membeli kopi tidak serta merta menjadi penyebab anak mudah sulit beli rumah.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com