Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Alkohol Bertahan di Dalam Tubuh? Berikut Penjelasannya

Kompas.com - 24/08/2023, 19:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

Lama alkohol bertahan dalam tubuh

Lama kandungan alkohol bisa bertahan di dalam tubuh bisa cukup bervariasi bergantung pada sejumlah faktor.

Dilansir dari laman American Addiction Centers, waktu deteksinya bervariasi tergantung pada tes yang digunakan dan apakah seseorang mengonsumsi alkohol secara kronis.

Alkohol dapat bertahan di sistem tubuh manusia antara 6 hingga 72 jam dalam banyak kasus, tergantung pada tes deteksi yang digunakan.

Berikut rincian berdasarkan jenis tes yang dilakukan:

  • Darah, hingga 12 jam
  • Napas, 12 sampai 24 jam
  • Urine, 12 sampai 24 jam dan 72 jam atau lebih setelah penggunaan yang lebih berat
  • Air liur, hingga 12 jam
  • Rambut, hingga 90 hari.

Baca juga: 10 Kebiasaan Positif yang Bisa Membuat Anda Selalu Bahagia, Apa Saja?

Waktu paruh etanol adalah sekitar 4 hingga 5 jam, yang berarti dibutuhkan waktu lama untuk menghilangkan separuh alkohol yang tertelan dari aliran darah.

Bagi kebanyakan orang, alkohol diserap ke dalam sistem lebih cepat daripada dimetabolisme.

Untuk seseorang dengan berat 68 kilogram, misalnya, satu minuman standar akan meningkatkan konsentrasi alkohol dalam darah sekitar 0,02 persen.

Tetapi tubuh rata-rata hanya dapat mengeluarkan sekitar 0,016 persen per jam.

Oleh karena itu, meskipun Anda hanya mengonsumsi satu minuman per jam, konsentrasi alkohol dalam darah Anda akan terus meningkat.

Jika Anda minum lebih dari satu kali per jam, kadarnya akan meningkat jauh lebih cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Tren
Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Tren
Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, gara-gara Kritik Pimpinan?

Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, gara-gara Kritik Pimpinan?

Tren
Cara Mencetak KK secara Online, Tak Perlu ke Kantor Dukcapil

Cara Mencetak KK secara Online, Tak Perlu ke Kantor Dukcapil

Tren
Alasan Anjing Peliharaan Melakukan Gerakan Memutar Sebelum Berbaring

Alasan Anjing Peliharaan Melakukan Gerakan Memutar Sebelum Berbaring

Tren
Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Jangan Salah Beli, Ini Ciri-ciri Hewan Kurban yang Sehat

Tren
Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Dulu Dilarang, Kenapa MK Hapus Pasal yang Melarang Dinasti Politik?

Tren
Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Perjalanan Kasus Kematian Akseyna UI: 9 Tahun Tak Terungkap, Polisi Akui Kesulitan

Tren
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilgub Jatim 2024, Bagaimana dengan PDI-P?

Tren
7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

7 Gejala Chikungunya yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Demam dan Nyeri Sendi

Tren
4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

4 Suplemen yang Dapat Membahayakan Jantung, Salah Satunya Ekstrak Bawang Putih

Tren
Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Banyak Aturan Ditunda Usai Tuai Penolakan, Pemerintah Dinilai Sembrono dalam Membuat Kebijakan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com