KOMPAS.com - Ada banyak faktor yang menentukan berapa lama alkohol dari tubuh, yang umumnya bisa diketahui melalui pemeriksaan menggunakan tes obat-obatan.
Hal ini tergantung pada jenis tes yang digunakan, usia, massa tubuh, genetika, jenis kelamin, dan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol (etanol) fermentasi dari berbagai jenis bahan baku nabati yang mengandung karbohidrat, misalnya biji-bijian, buah-buahan, nira dan lain-lain.
Penyalahgunaan alkohol dapat menimbulkan kerugian yang signifikan, bahkan berisiko mengalami ketergantungan fisik dan psikologis.
Berapa lama untuk dapat merasakan efeknya?
Dilansir dari laman Verywell Mind, seseorang bisa mulai merasakan efek alkohol dalam hitungan menit.
Saat tertelan, alkohol dengan cepat diserap dari lambung dan usus kecil ke dalam aliran darah sebelum berpindah ke sistem saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
Sebagai depresan sistem saraf pusat, alkohol dapat mengganggu komunikasi pesan di otak Anda, mengubah persepsi, emosi, gerakan, dan indera.
Dalam jumlah kecil, Anda mungkin merasa lebih rileks dan terbuka, namun semakin banyak Anda minum, akan menyebabkan semakin mabuk.
Bagi sebagian orang, gejalanya bisa berupa menjadi lebih banyak bicara atau sangat ramah, sedang yang lain mungkin bisa berperilaku marah atau agresif.
Kandungan alkohol dalam tubuh, atau lebih tepatnya darah, adalah ukuran jumlah alkohol yang beredar dalam aliran darah.
Itu dinyatakan dalam satuan berat (miligram) per unit volume (mililiter), dan ditampilkan dalam persentase.
Secara luas diasumsikan bahwa jumlah alkohol dalam darah mencerminkan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Namun, konsentrasi alkohol dalam darah (BAC) ditentukan tidak hanya oleh jumlah dan kecepatan konsumsi alkohol tetapi juga faktor lain.
Misalnya ada tidaknya makanan atau zat lain di perut, aliran darah, berat badan individu, usia, dan faktor genetik lainnya.
Lama kandungan alkohol bisa bertahan di dalam tubuh bisa cukup bervariasi bergantung pada sejumlah faktor.
Dilansir dari laman American Addiction Centers, waktu deteksinya bervariasi tergantung pada tes yang digunakan dan apakah seseorang mengonsumsi alkohol secara kronis.
Alkohol dapat bertahan di sistem tubuh manusia antara 6 hingga 72 jam dalam banyak kasus, tergantung pada tes deteksi yang digunakan.
Berikut rincian berdasarkan jenis tes yang dilakukan:
Waktu paruh etanol adalah sekitar 4 hingga 5 jam, yang berarti dibutuhkan waktu lama untuk menghilangkan separuh alkohol yang tertelan dari aliran darah.
Bagi kebanyakan orang, alkohol diserap ke dalam sistem lebih cepat daripada dimetabolisme.
Untuk seseorang dengan berat 68 kilogram, misalnya, satu minuman standar akan meningkatkan konsentrasi alkohol dalam darah sekitar 0,02 persen.
Tetapi tubuh rata-rata hanya dapat mengeluarkan sekitar 0,016 persen per jam.
Oleh karena itu, meskipun Anda hanya mengonsumsi satu minuman per jam, konsentrasi alkohol dalam darah Anda akan terus meningkat.
Jika Anda minum lebih dari satu kali per jam, kadarnya akan meningkat jauh lebih cepat.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/24/194500065/berapa-lama-alkohol-bertahan-di-dalam-tubuh-berikut-penjelasannya