Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Undip Buka Jasa Cuci Piring Gratis untuk Redakan Stres, Psikolog: Bentuk "Coping Mechanism"

Kompas.com - 17/08/2023, 07:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Kalau kena air bisa rileks. Karena saya tidak begitu pandai berenang, akhirnya saya suka cuci piring. Karena bisa kena air banyak dan lama tapi tidak masuk angin," jelasnya.

Namun, pada 2020 ia merasakan gejala yang tidak biasa pada dirinya. Hingga pada 2021, Olivia memeriksakan diri ke dokter ahli kejiwaan.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia menderita depresi mayor dan borderline personality disorder.

"Saya didiagnosis depresi mayor dan borderline personality disorder oleh dokter kejiwaan. Setelah itu saya mencoba mengenali diri saya sendiri lebih dalam lagi supaya saya tahu harus apa ketika burnout (stres)," cerita dia.

Tak mudah baginya menemukan kegiatan yang bisa mengatasi stres yang dialaminya. Olivia mengaku, beberapa kali pernah menyakiti dirinya ketika kondisinya memburuk.

Hingga akhirnya, Olivia menyadari bahwa kegiatan cuci piring bisa menenangkan dan meredakan stresnya.

"Awalnya saya sering nonton video Tiktok Auri Katarina terus nonton Youtube-nya juga. Dari situ saya merasa kalau bersih-bersih bikin mood saya jadi baik," ungkapnya.

"Dan karena di video beliau seringnya bersih-bersih dari dapur dulu, saya ikut-ikutan. Saya rutin cuci piring dulu kalau bersih-bersih. Lama-lama saya merasa tenang ketika cuci piring itu," jelas dia.

Baca juga: Biaya Kuliah Mahasiswa Baru Kedokteran UPI 2023/2024

Bentuk coping mechanism

Dosen psikologi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan Olivia merupakan salah satu bentuk coping mechanism.

"Copy mekanisme itu seperti sebuah tips atau cara yang digunakan seseorang ketika dia mengalami stres," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Coping mechanism dimaksudkan untuk meredakan stres sehingga stres yang ada tidak berlangsung lama.

Secara teori, bentuk coping mechanism ada dua, yakni aktif dan pasif.

"Kalau bentuk pasif itu berarti di mana orang ketika berhadapan dengan stres dia akan menghindar. Sedangkan coping mechanism aktif adalah sesuatu yang kita lakukan untuk bisa menurunkan stres atau menghilangkan stres dengan berbagai cara," terangnya.

Menurut Ratna, coping mechanism yang dilakukan seseorang tergantung dari pengalaman orang itu sendiri.

"Pengalaman itu dalam artian apakah dia melihat orang lain atau dia pernah melakukan itu dan dia merasa bahwa itu membantu dia untuk menurunkan stresnya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com