Bagian-bagian sistem komunikasi di atas memperlihatkan pentingnya eksistensi media komunikasi yang disebut “saluran” serta teknis penggunaan perangkat komunikasi yang disebut “aturan” dalam menentukan kelancaran proses komunikasi.
Inilah yang menjadi dasar asumsi Korzenny dalam menggambarkan hubungan antara kedekatan psikologis pelaku komunikasi dengan perangkat yang mereka gunakan, termasuk dengan informasi yang ditransaksikan.
Teori Kedekatan Elektronik ini sedikit banyak menggambarkan alasan mengapa inovasi teknologi komunikasi yang saat ini menjadi tren begitu penuh dengan kegairahan sekaligus kegelisahan masyarakat.
Dalam persepktif teori Korzenny, inovasi teknologi seperti ChatGPT, AI, virtual reality, ataupun algoritma dalam mesin pencari Google, merupakan kecanggihan yang mendekatkan perangkat-perangkat elektronik kepada manusia.
Antusiasme yang muncul pada masyarakat diakibatkan betapa familiarnya mereka dengan fasilitas yang ditawarkan oleh inovasi-inovasi tersebut. Mereka merasa dekat dengan perangkatnya, sehingga lahirlah kepuasan yang berujung kepada mempersonifikasi perangkat tersebut.
Sebagai contoh, banyak orang yang mengaku merasa nyaman mengobrol, bahkan mencurahkan perasaan hatinya, dengan aplikasi AI seperti ChatGPT.
Kenyamanan tersebut didapatkan karena aplikasi AI tersebut dapat merespons dengan sangat manusiawi. Pelaku komunikasi merasa memiliki lawan bicara yang memberikannya kepuasan karena merasa mendapatkan pengertian.
Begitu pula halnya dengan penggunaan presenter AI oleh media berita yang banyak dibicarakan saat ini.
Presenter AI yang ditampilkan dibuat semirip mungkin dengan manusia yang dikenal oleh masyarakat, termasuk gaya bicara dan gesturnya.
Kemiripan ini membuat masyarakat nyaman menontonnya, karena merasa dekat dan kenal dengan figur yang ditampilkan.
Sekali lagi, kepuasan yang didapat didasari oleh kedekatan manusia dengan perangkat elektronik yang dihadapinya.
Teori Kedekatan Elektronik ini pula yang kemudian dapat menjelaskan mengapa kemudian timbul kegelisahan pada sebagian masyarakat.
Karena kedekatan yang ada, orang mulai menyamakan keberadaan teknologi tersebut dengan eksistensi manusia itu sendiri. Pada akhirnya, banyak orang merasa terancam akan tergantikan posisinya, karena telah mempersonifikasikan teknologi yang mereka ciptakan sendiri.
Di sinilah letak manfaat dari teori klasik yang bernama Kedekatan Elektronik, yang mungkin lebih masuk akal secara pendekatan sosial dibandingkan pemahaman para determinis teknologi.
Teori ini secara sosiologis telah mengingatkan bahwa kecanggihan teknologi berawal dari upaya manusia membangun fungsi sistem komunikasi secara struktural.
Korzenny dengan pendekatan sosiologis menggarisbawahi keberadaan "saluran" dan "aturan" dalam proses pencapaian kepuasan proses komunikasi.
Dapat diartikan, kecanggihan teknologi tidak menghilangkan kenyataan bahwa perangkat hanyalah sebuah "saluran" yang dibuat dengan "aturan" tertentu.
Dengan kata lain, diperlukan logika dan intervensi pemikiran manusia yang membuat teknologi menjadi terasa canggih.
Sekali lagi, kedekatan dan kecanggihan hanyalah efek psikologis sebagai hasil dari penciptaan saluran yang memberikan fasilitas kelancaran komunikasi dengan aturan-aturan yang dibatasi oleh manusia.
Di sinilah terlihat bagaimana teori klasik telah dapat menerangkan esensi dari inovasi teknologi komunikasi saat ini.
Lebih jauh lagi tentang peran manusia dalam inovasi teknologi kontemporer dari perspektif Teori Kedekatan Elektronik yang akan dibahas dalam bagian II diskusi ini.
Baca artikel selanjutnya: Perkembangan Teknologi Komunikasi dalam Kacamata Teori Klasik (Bagian II)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.