Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perbedaan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa, Berikut Penjelasan Pakar ITB dan Unair

Kompas.com - 05/08/2023, 09:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ular adalah salah satu hewan yang patut diwaspadai karena mereka dapat bersembunyi di rumah.

Ular juga dapat ditemui di semak-semak, pohon, atau bebatuan ketika orang menjelajah alam terbuka.

Mengingat ular dapat berjumpa dengan manusia di tempat-tempat tertentu, keberadaan hewan melata ini sebaiknya tidak disepelekan.

Baca juga: Perbedaan Ular Weling dan Welang, Jenis Ular Berbisa yang Sering Masuk Rumah

Sebab, selain serangannya yang dapat menimbulkan luka serius, bisa ular juga dapat mengakibatkan kematian.

Agar terhindar dari bahaya, setiap orang wajib memahami cara bertindak yang tepat ketika bertemu ular.

Salah satu caranya adalah memahami perbedaan antara ular berbisa dan tidak berbisa.

Dengan memahami perbedaan di antara keduanya, orang dapat mengidentifikasi bahaya dari ular yang mereka hadapi.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Ular Weling Masuk Rumah, Apa Saja?

Baca juga: 5 Penyebab Ular Masuk Kamar Mandi, Ketahui Sebelum Terlambat

Lantas, apa saja perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa?

Perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa

Ahli reptil Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganjar Cahyadi dan Pj Kuliah Satwa Liar, Pemerhati Satwa, dan Fotografer Satwa Liar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Boedi Setiawan menjelaskan perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa.

Perbedaan di antara keduanya dapat dilihat dari ciri fisik maupun pola perilaku ular ketika menghadapi ancaman.

Simak penjelasan Ganjar dan Boedi soal perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa di bawah ini:

1. Bentuk kepala

Ilustrasi cobra, salahs atau ular berbisa yang ada di Indonesia. Ilustrasi cobra, salahs atau ular berbisa yang ada di Indonesia.

Boedi mengatakan, salah satu hal yang membedakan ular berbisa dan tidak berbisa adalah bentuk kepala.

"Ular berbisa sering kali memiliki kepala berbentuk segitiga, sedangkan ular tidak berbisa memiliki kepala yang lebih bulat," jelas Boedi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Senada dengan Boedi, Ganjar juga menerangkan, perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa dapat dilihat dari bentuk kepalanya.

Baca juga: 5 Penyebab Ular Masuk Kamar Mandi, Ketahui Sebelum Terlambat

Ia menyampaikan bahwa ular yang masuk famili Viperidae memiliki ciri bagian kepalanya berbentuk seperti segitiga.

Bila ular berada di daun, warnanya hijau dan jika berada di tanah maka kelirnya kecokelatan.

Contoh ular yang masuk famili Viperidae, seperti ular bandotan, ular karpet, dan ular gaboon.

"Ular berbisa memiliki taring yang mengeluarkan bisa," jelas Ganjar, dikutip Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Tewaskan Petugas Satpam di Serpong, seperti Apa Ular Weling?

2. Pola perilaku

Ular King cobra (Ophiophagus hannah) adalah spesies ular berbisa terpanjang di dunia. Ular King Cobra juga menjadi salah satu jenis ular paling berbahaya di dunia.SHUTTERSTOCK/Jolly Therattil Ular King cobra (Ophiophagus hannah) adalah spesies ular berbisa terpanjang di dunia. Ular King Cobra juga menjadi salah satu jenis ular paling berbahaya di dunia.

Selain bentuk kepala, perbedaan ular berbisa dan tidak berbisa dapat diketahui dari pola perilakunya.

Ganjar menjelaskan, perilaku ular yang mempunyai bisa terlihat lebih santai. Namun, ular berbisa dapat menyerang ketika didekati.

Hal itu dapat dilihat dari perilaku ular kobra yang terancam. Jenis ular akan menaikkan tubuh dan mengembangkan rusuknya.

"Bahkan dapat menyemburkan bisanya ke arah mata," imbuh Ganjar.

Sementara itu, ular yang tidak memiliki bisa akan kabur ketika didekati. Ular yang tidak berbisa, kata Ganjar, juga tidak mempunyai taring.

Baca juga: 3 Hal yang Harus Dihindari agar Tidak Digigit Ular yang Masuk Rumah, Apa Saja?

3. Warna atau corak

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa ular berbisa dan tidak berbisa dapat dibedakan berdasar warna atau coraknya.

Ia menyampaikan, warna ular berbisa lebih mencolok. Salah satunya dapat dilihat dari ular cabai yang mempunyai garis warna merah di tubuhnya.

Selain itu, ular berbisa dengan warna mencolok lainnya adalah ular bungarus yang tubuhnya berwarna hitam-putih.

"Namun khusus untuk ular kobra, yang mencolok adalah karena warnanya hitam legam," tutur Ganjar.

Baca juga: 6 Aroma dari Bahan Rumahan yang Tidak Disukai Ular, Apa Saja?

Ilustrasi ular bersembunyi di dalam rumah.SHUTTERSTOCK/ZASTOLSKIY VICTOR Ilustrasi ular bersembunyi di dalam rumah.

Cara menangani korban gigitan ular

Ganjar menjelaskan, ular dapat melancarkan serangan ketika mereka memangsa atau untuk mempertahankan diri dari ancaman.

Meski begitu, tidak semua gigitan ular langsung berbahaya. Sebab, ada dua jenis gigitan ular, yakni gigitan berbisa dan gigitan kering atau dry bites.

Bila seseorang digigit ular, Ganjar meminta korban untuk melakukan imobilisasi atau meminimalisasi gerakan pada area yang terkena gigitan ular.

Baca juga: 3 Hal yang Harus Dilakukan Saat Bertemu Ular King Kobra, Apa Saja?

Ia menyarankan supaya korban tidak menggerakkan bagian tubuh yang digigit ular supaya bisa tidak cepat menyebar.

"Perlakuannya seperti pada patah tulang, jadi kita memasang kayu yang diikatkan dengan perban elastis di bagian tubuh yang terkena gigitan," jelasnya.

"Akan tetapi jangan diikat terlalu kencang. Setelah dilakukan upaya tersebut, barulah dibawa ke fasilitas kesehatan," sambungnya.

Baca juga: Mengenali Ciri Ular Berbisa dan Langkah Penanganan Gigitan Ular yang Tepat

Di sisi lain, Ganjar juga meminta masyarakat untuk memahami beberapa pengetahuan dasar mengenai ular.

Dengan begitu, orang yang menolong korban dapat mengetahui apakah ular yang menggigit memiliki bisa, warna ular seperti apa, dan coraknya bagaimana.

"Sehingga dapat diaplikasikan obat anti-bisa yang tepat dari jenis ular yang telah menggigit," sarannya.

Baca juga: Garam Tidak Bisa Mengusir Ular Masuk Tenda, Ini yang Harus Dilakukan Saat Berkemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com